Tak Disangka, Benarkah Ini BUktinya Rocky Gerung Dukung Jokowi dalam Pilpres 2019? Video Ini Mengungkapnya
TRIBUNJAMBI.COM - Pengamat politik dan filsafat, Rocky Gerung sempat terlibat debat panas dengan sesama pengamat, Donny Gahral Adian serta anggota DPR RI, Akbar Faizal pada talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan TV One, Selasa (5/2/2019).
Namun, setelah itu, peristiwa tak disangka terjadi.
Sebuah potongan video beredar melalui grup aplikasi pesan instan WhatsApp mempelihatkan Rocky Gerung yang diapit Donny Gahral Adian dengan Akbar Faizal tampak mengacungkan satu jari.
Donny Gahral Adian tampak tak mengacungkan satu jari, namun jempol.
Sementara Akbar Faizal tertawa terbahak-bahak.
Baca: Penampilan Jeremy Teti Kini Sangar, Pakai Tato, Malah Didekati Tak Hanya Om-om
Baca: Unggahan Adik Ahok Inikah yang Bisa Jadi Sinyal Kuat BTP Bakal Menikah Februari 2019 dengan Puput?
Baca: Cara Memperoleh Paket Data 30 GB Telkomsel Hanya Rp 130.000, Khusus Hari Ini!
Akbar Faizal sekaligus politisi Partai Nasdem disuruh mengacungkan dua jari oleh seseorang dari balik kamera, namun dia menolak.
Mengacungkan satu jari dalam momen tahun politik ini sebagai penanda dukungan kepada Capres dan Cawapres Jokowi - Maruf Amin, sedangkan dua jari untuk pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Rocky Gerung selama ini dikenal kontra dengan Jokowi.
Dia selalu mengeritik segala kebijakan Jokowi dan mendukung kubu rivalnya.
Apakah ini penanda jika Rocky Gerung sebenarnya mendukung Jokowi - Maruf Amin atau hanyalah sebuah gimmick?
Rocky Gerung Pegang Kerah Jaketnya
Pengamat politik, Rocky Gerung tampak terus memegang kerah jaketnya saat mendengar penjelasan pengamat politik dari Universitas Indonesia atau UI, Donny Gahral Adian.
Hal itu tampak dalam acara ILC TV One yang bertajuk 'Yang Terjerat UU ITE: Buni Yani, Ahmad Dhani, Siapa Lagi?'.
Awalnya, Donny Gahral Adian tampak menanggapi soal ucapan Rocky Gerung yang berujung pada pelaporan kasus dugaan penistaan agama.
Menurutnya, kalimat yang filosofis sering disalahpahami banyak masyarakat.
"Jadi memang kalimat atau pernyataan yang paling sering disalahpahami adalah kalimat yang derajat kerjanya yang paling tinggi," kata Donny Gahral Adian.
"Jadi yang paling berisiko adalah kalimat-kalimat yang filosofis, kalimat yang memang perlu dicerna secara serius," imbuh dia.
Lebih lanjut, Donny Gahral Adian menyoroti acara ILC.
Baca: TGB Sebut Ruang Publik Sudah Tak Sehat Lagi, Pengap, Toxic, dan Penuh Racun Kebohongan
Baca: Gadis 12 Tahun Menantang Paus Fransiskus, Sebut Uang 1 Juta Dolar Amerika
Baca: Model Cantik Anggia Chan Tak Peduli Vicky Prasetyo Suka Gonta-ganti Pasangan, Mau Diajak Nikah
"Karena kita di sini separuh talk dan separuh show, dan kita showing our kalimat itu ke ratusan juta pemirsa dan mereka tidak duduk sama rendah berdiri sama tinggi secara kecerdasan," kata mantan suami politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka tersebut.
Mendengar pernyataan itu, Rocky Gerung tampak terus memegangi kerah jaketnya.
"Jadi kesalahpahaman atau ketidakpahaman bahkan, itu bisa terjadi," ujar Donny Gahral Adian.
"Dan kalau orang tersinggung karena kalimat yang dipahami sebagai suatu yang berbeda dengan yang mengatakan, kita juga tidak bisa mengatakan bahwa ketersinggungan itu keliru," ujar dia melanjutkan.
Selain itu, Donny Gahral Adian mengatakan, ada pihak yang tidak sependapat dengan pernyataan orang lain seharusnya tidak langsung dinyatakan menjadi sebuah kekeliruan.
"Dia merasa bahwa sesuatu itu tidak tepat, kita tidak bisa kelirukan, karena ini bukan kampus ini bukan seminar, scientific discussion (diskusi keilmuan) yang mana kalau mas Rocky mengatakan kepada saya di ruang tertutup begitu maka saya bisa menerima dengan senyuman,tapi ya sekarang bisa menjadi kasus, ada yang melaporkan tunggu saja bagaimana proses ini (kasus Rocky Gerung) akan berlanjut," katanya menjelaskan.
Donny Gahral Adian menyatakan, dalam perbedaan berpendapat saat ini memiliki resiko.
"Tidak boleh tebang pilih, saya setuju semua laporan harus diproses ya, tidak boleh tebang pilih. Ini justru kesempatan untuk menunjukan bahwa laporan yang didasarkan pada Undang Undang ITE, itu harus diusut oleh aparat penegak hukum," kata Donny Gahral Adian.
"Tetapi sangat tergesa-gesa kalau kemudian kita mengatakan bahwa ini politis karena mengatakan politis itu butuh pembuktian juga. Hanya karena sebagian tidak diusut kemudian ini dikatakan arogansi negara atau penyelanggara negara atau intervensi hukum, ya terlalu jauh juga mengatakan itu,"k atanya menambahkan.
Donny menuturkan, seharusnya rezim yang ada di Indonesia saat ini tidak boleh disamakan zaman orde baru.
Menurutnya, seorang pemimpin seperti presiden tak bisa memberikan intervensinya terhadap hukum yang berlaku.
"Siapa pun presidennya tidak bisa mengintervensi hukum, karena siapa pun presidennya, dia bukan panglima hukum," ujarnya.
Sebelumnya, Rocky Gerung tampak menanggapi pernyataan Donny Gahral Adian sekaligus mantan asistennya di UI.
Mulanya, Rocky Gerung menyinggung soal kasus dugaan penistaan agama yang menimpanya karena menyebut kitab suci adalah fiksi.
Baca: Model Cantik Anggia Chan Tak Peduli Vicky Prasetyo Suka Gonta-ganti Pasangan, Mau Diajak Nikah
Baca: Kisah Tim Quick Response Satgas Yonif 711/RKS TNI, Bawa Warga Sakit Lewat Gunung dan Jalan Sempit
Baca: Pantas Saja Pramugari Garuda Indonesia Cantik dan pintar, Ini Tahapan dan Syarat Seleksi Sulit
Menurut mantan dosen filsafat UI itu, masyarakat yang marah karena pernyataan 'fiksi' itu tidak mampu berpikir konseptual.
"Jadi kalau orang marah pada kalimat saya, itu artinya dia tidak mampu untuk berpikir konseptual," kata Rocky Gerung.
Lantas, Rocky Gerung menanggapi pernyataan Donny Gahral Adian.
"Dan Donny tadi benar, kan Donny bilang begini, di dalam kasus yang melibatkan kerumitan pikiran diperlukan abstraksi, maka yang tidak cukup berpengetahuan jangan jadi pelapor, loh itu Donny sendiri yang bilang, saya teruskan logicnya," tutur Rocky Gerung.
Dihalangi Karni Ilyas
Akbar Faizal sempat hendak terlibat debat panas dengan Rocky Gerung.
Dia menyinggung apa yang disampaikannya pada 2018 lalu dengan beberapa pendapatnya.
"Kenapa Anda mengutak atik soal agama? Saya tersinggung," kata Akbar Faizal dalam salah satu bagian argumennya.
Rocky Gerung lalu mengambil mic untuk menanggapinya.
Namun, Presiden ILC TV One Karni Ilyas menahannya.
"Nggak-nggak tunggu dulu," ujar Karni Ilyas.
Akbar Faizal lalu melanjutkannya.
"Nah ini kelebihannya Pak Rocky, beliau tidak mau mendengarkan orang lain. Dia hanya mau meyakini apa yang diungkapkannya sendiri," tutur Akbar Faizal sekaligus anggota tim kampanye Jokowi - Maruf Amin.
Setelah Akbar Faizal melanjutka,n beberapa argumen lainnya Fadli Zon memotongnya.
"Saya hadir ketika itu," kata Fadli Zon.(tribun-timur.com/tribunwow.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Rocky Gerung Kini Dukung Jokowi? Lihat Kejadian Tak Disangka di Sela ILC TV One, Tak Ada di TV, http://makassar.tribunnews.com/2019/02/06/rocky-gerung-kini-dukung-jokowi-lihat-kejadian-tak-disangka-di-sela-ilc-tv-one-tak-ada-di-tv?page=all.
Editor: Edi Sumardi