Jenderal Satu Ini Paling Dibidik PKI, Dianggap Berbahaya: Punya Lobi Bagus dengan CIA

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soeharto saat pecahnya G30s PKI

Tak hanya dalam lingkup nasional saja kiprah Sukendro. Seiring dengan tugas belajar yang diperolehnya di Amerika Serikat (AS), ia juga sukses menjalin kontak dengan CIA.

Baca: Imlek 2019 - Klenteng Tertua di Jakarta yang Berdiri Sejak 1650 Kebanjiran Pengunjung.

Baca: Viral Video Al dan Dul Menangisi Ahmad Dhani di Panggung Konser Dewa, Ini Respon Maia Estianty

Baca: Curhatan Della, Adik Julia Perez, Setelah Diperiksa Karena Prostitusi Artis, Keluarga Besar Syok

Baca: Deretan Artis yang Bakal Merayakan Tahun Baru Imlek 2570, Gong Xi Fat Cai 2019, Pesta Besar-besaran?

Beberapa program kerjasama TNI dan CIA, mampir lewat tangannya.

Sampai-sampai ada anggapan pada masa itu, sosok Sukendro-lah temali utama yang menghubung Nasution dan juga Achmad Yani dengan CIA.

Bahkan dalam salah satu versi skenario Gestok, karena kecerdasan dan lobi baiknya dengan CIA, Sukendro disebut-sebut sebagai salah satu orang yang layak dicurigai sebagai dalang, seperti disebut dalam buku Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto karangan FX. Baskara Tulus Wardaya

Kenapa Jadi Target PKI?

Jika di satu sisi dianggap sebagai dalang, sisi lain apa yang membuat Sukendro masuk dalam daftar bidikan PKI?

Sukendro termasuk sosok penting di tubuh militer. Namanya masuk dalam grup jenderal elite yang dekat dengan Nasution maupun Yani.

Belakangan grup ini dikenal sebagai Dewan Jenderal. Anggotanya 25 orang, namun empat motornya adalah Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Brigjen Sutoyo Siswomihardjo, dan Brigjen Sukendro sendiri.

Grup ini aktif melakukan counter politik untuk menandingi dominasi PKI. Nah, pokal Sukendro ini tentu saja membuat PKI geram.

Bagi PKI, perwira intelektual yang satu ini adalah bahaya laten.

Sayangnya, Soekarno meminta Sukendro menjadi anggota delegasi Indonesia untuk peringatan Hari Kelahiran Republik Cina, 1 Oktober 1965.

Presiden Soekarno ((Dok. Kompas/Song))

Selamatlah dia dari korban penculikan.

Selepas peristiwa itu, peran Sukendro mulai tersisih oleh kiprah Ali Moertopo.

Ia tidak bisa membendung jaring-jaring intelijen Ali yang kemudian mempercepat keruntuhan Soekarno.

Namun, setidaknya, Sukendro masih mencoba berupaya.

Halaman
123

Berita Terkini