Miliki Tingkat Survival yang Tinggi, Hal Ngeri Ini yang Membuat Perburuan Ali Kalora Butuh Kopassus

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Kopassus

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Ali Kalora yang hanya terdiri dari 10 orang mampu survival ditempat yang ekstrim sekalipun, untuk itu, Kopassus Diperlukan untuk memburu Kelompok ini.

Peneliti The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, mengungkap kekuatan kelompok Ali Kalora yang bertanggung jawab atas terlukanya dua polisi beberapa waktu lalu.

Bahkan sesuai penelitian Harist Abu Ulya, kekuatan kelompok Ali Kalora, hingga pasukan elite TNI AD Kopassus & Raider perlu memburunya di Pegunungan Poso.

Menurut informasi, kelompok Ali Kalora hanya terdiri dari 10 orang, namun mereka memiliki militansi dan daya survival tinggi.

Mereka mampu bertahan hidup di hutan dengan berburu ditambah sokongan logistik dari para simpatisan yang bermukim di bawah pegunungan Poso.

Harits menjelaskan, mutilasi RB (34), warga Desa Salubanga, Parimo, Sulawesi Tengah, pada 28 Desember 2018, kemudian disusul penembakan atas dua anggota kepolisian pada 31 Desember 2018 lalu, memberikan pesan bahwa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) masih eksis.

Baca: Link Live Streaming Manchester City Vs Wolves Liga Inggris Pekan 22 Malam Ini Mulai 03.00 WIB

Baca: Wacana Mundurnya Prabowo dari Pilpres 2019, Tim Jokowi Ingatkan Ada Denda dan Pidana

Baca: Sri Mulyani Disebut Jadi Kandidat Pemimpin Bank Dunia, Ini Tanggapan Luhut

Baca: Empat Pria Digerebek Saat Pesta Sabu di Muarojambi, Ini Identitasnya

Tak menyoal pimpinan terdahulunya Santoso tewas, kemudian penerusnya Basri juga tertangkap, kelompok yang kini dipimpin eks anak buah Santoso, Ali Kalora, itu masih bisa leluasa bergerilya di pegunungan tropis Poso.

Belum diketahui pasti dari mana sumber persenjataan mereka.

Harits Abu Ulya menilai, penanganan Ali Kalora dkk oleh aparat keamanan Indonesia terkesan berlarut-larut.

ALI KALORA yang diduga sebagai penerus Santoso (Ali Kalora/Kini.co.id)

Seharusnya, aparat keamanan langsung sigap menuntaskan riak sekecil apa pun yang ditimbulkan Ali cs.

"Usulan saya, kalau memang mau ingin cepat tuntas dengan pendekatan keamanan yang kini jadi pilihan dominan, maka seharusnya kirim saja pasukan TNI dari unit Raider atau Kopassus untuk memburu Ali Kalora dan kawan-kawannya, selesai," ujar Harits dilansir Surya.co.id dari Kompas.com , Kamis (3/1/2019).

Bahkan, semestinya setelah sukses melumpuhkan Santoso dan Basri, Operasi Tinombala tidak dihentikan hingga seluruh generasi penerusnya ditangkap habis.

Harits melanjutkan, Ali Kalora cs memang sudah lama bergerilya di pegunungan Poso.

Mereka pun hampir pasti menguasai medan di sana.

Halaman
123

Berita Terkini