TNI AD Susuri Rimba Jambi Pakai Trail, Puluhan Prajurit Lakukan Ekspedisi Suku Anak Dalam

Penulis: Mareza Sutan AJ
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jelang keberangkatan dalam Ekspedisi Suku Anak Dalam (SAD) yang diprakarsai Korem 042/Gapu Jambi, puluhan orang anggota Tim Ekspedisi yang bermalam di Koramil Pauh.

Dipimpin langsung oleh Danrem Kolonel Inf Dany Budiyanto, SH, selama tiga hari mulai tanggal 10 sampai dengan tanggal 12 Januari nanti akan menelusuri beberapa desa yang merupakan tempat tinggal suku Anak Dalam Jambi.

Desa Jelutih, Desa Hajran, Desa Padang Kelapo, Tanah Garo, Dwi Karya, Koto Rayo, Mentawak, Gading Jaya, Desa Bukit Suban dan berakhir di kawasan terpadu Suku Anak Dalam.

"Kita ingin melihat secara dekat kehidupan mereka,dari mulai kebudayaan, sosial dan cara mereka berinteraksi dengan masyarakat luar," jelas Danrem 042/Gapu.

 Hanny Papanicolaou Wanita Asal Indonesia Aniaya Majikan di Australia Lalu Merampoknya, Pejudi Berat

 Nikita Mirzani Heran, Mengapa Tarifnya Kalah dari Vanessa Angel? Ini yang Bikin Beda

 Video Viral - Bocah TK Naik Sepeda, Tabrak Senapan & Tas Anggota TNI, Akhirnya Terjungkal

Selain itu, kegiatan ini akan menjadi bentuk perhatian TNI, khususnya Korem 042/Gapu terhadap rakyat.

Lebih lanjut, hasil ekspedisi SAD bisa menjadi acuan dalam arah pembangunan bagi kehidupan Suku Anak Dalam Jambi.

"Hal terpenting bagi ekspedisi ini, untuk bisa menjadi acuan dalam arah pembangunan bagi suku anak dalam. Dan saya kira, pemerintah daerah bisa melakukanya," tegas pria dengan tiga melati di pundaknya ini.

Korem 042/Gapu juga peduli dengan keberadaan masyarakat adat, yang tergabung dalam Komunitas Adat Terpencil (KAT), banyak kegiatan seperti pembinaan pendidikan, kesehatan di kantong - kantong pemukiman SAD.

Tradisi lisan

Informasi di wikipedia, Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Mereka mayoritas hidup di provinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.

Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo.

Jelang keberangkatan dalam Ekspedisi Suku Anak Dalam (SAD) yang diprakarsai Korem 042/Gapu Jambi, puluhan orang anggota Tim Ekspedisi yang bermalam di Koramil Pauh terlihat antusias. (Tribun Jambi/Mareza Sutan AJ)

Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari wilayah Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem kekeluargaan matrilineal.

Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra).

Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan, dan proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan.

Mayoritas suku kubu menganut kepercayaan animisme, tetapi ada juga beberapa puluh keluarga suku kubu yang pindah ke Agama Kristen atau Islam.

Halaman
123

Berita Terkini