Isi Skripsi Dian Sastro tentang Kecantikan Bikin Pusing, Lulus S-1 Filsafat UI Berkat Rocky Gerung

Penulis: Duanto AS
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dian Paramitha Sastrowardoyo alias Dian Sastrowardoyo alias Dian Sastro dan keluarga.

Dian Sastro menulis tentang kecantikan, dalam skripsi berjudul "Kompleks industri kecantikan : sebuah kritik sosio fiosofis". Abstrak dari karya ilmiah Itu dapat dibaca di http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20160023&lokasi=lokal

Sudah pusing membaca judulnya? Nih, tulisan intisarinya.

Dian Sastro mengulas tentang pengertian cantik dan kepentingan 'aktor-aktor industri kecantikan' yang saling tarik-menarik.

Artis Dian Sastro Wardoyo Dipercaya Bawa Obor Asian Games 2018 (tribunnews.com)

Menurut Dian, konsep cantik itu merupakan pandangan personal/pribadi. Dalam tesisnya, pemeran Cinta di AADC ini 'membongkar' tentang pemahaman 'cantik' dan industri kecantikan bekerja.

Lebih lengkapnya, nih salinan abstrak skripsi Dian Sastro :

"Abstrak
Analisa terhadap kompleks kepentingan aktor-aktor industri kecantikan yang saling tarik menarik dan silang menyilang dalam waktu yang berlangsung secara kontinu dan konstan, yang memerlukan beberapa
kompleks teori sebagai pisau analisa yang juga saling tarik menarik, saling mempengaruhi, dan saling silang menyilang, untuk membedah fenomena industri kecantikan ini.

Tujuannya adalah untuk memahami fenomena Beauty Industrial Complex yang bekerja baik secara materi maupun secara psikis dalam kehidupan sehari-hari tiap-tiap individu. Karena pada saat kompleks industri kecantikan bermaksud menjual produknya kepada masyarakat, pada saat yang sama industri kecantikan telah mengubah persepsi masyarakat mengenai tubuh kita, maupun citra atau image manusia yang sesungguhnya, dan pentingnya memahami f'enomena kompleks industri ini karena pertumbuhannya telah menjadikan Beauty Industrial
Complex sebagai produsen ideologi baru yang sebelumnya diperankan oleh negara, atau institusi agama.

Tesis skripsi ini adalah menunjukkan bahwa kecantikan adalah suatu bentuk konstruksi sosial yang melibatkan di dalamnya bermain sejumlah politik tertentu, (politik konservasi nilai-nilai patriarkis, politik ekonomi, politik nilai yang terkandung dalam suatu masyarakat, politik ras, politik kolas sosial dan politik kebudayaan) yang bermain dalam sistem perindustrian, media massa dan masyarakat patriarkis. Dimana
dalam permainan bermacam politik tersebut ada juga berbagai perspektif dalam melihat konsep kecantikan.

Perempuan kontemporer memiliki perspektif yang baru dan berbeda dalam melihat hal ini. Skripsi ini akan menjadi sebuah komentar akademis terhadap kompleks kecantikan tersebut denganmenggunakan kritik
sosiologi dan fitsafat. Karena itu dalam skripsi ini saya bermaksud untuk (1) dapat membongkar dan mempertanyakan kembali struktur yang tersembunyi di batik Beauty Industrial Complex, (2) meneliti fungsi-fungsi kebudayaan yang menyelubungi struktur-strukstur tersebut, dan (3) melihat kembali secara dialektis akan adanya kemungkinan timbulnya perubahan orientasi-orientasi perempuan di era posmodem.

Metode yang digunakan adalah melalui penelitian pustaka, pendekatan empiris dan dengan menggunakan pendekatan kritis refleksif menggunakan teori-teori filsafat seperti sosiologi industri, teori consumer culture, teori periklanan, teori posmoderenisme, teori Kantian, teori estetika poskantian dan teori posfeminisme.

Hasilnya menunjukkan bahwa konsep kecantikan yang bermain dalam Beauty Industrial Complex adalah konsep kecantikan yang dikonstruksi oleh ideologi-_ideologi kontemporer yang bekerja dalam tatanan
masyarakat kontemporer pula, maka saya kemudian menggali konsep kecantikan yang baru yang dilahirkan oleh teori-teori postmoderen, dari sinilah saya menggunakan teori Post Kantian Aesthetics, dimana di
dalamnya terdapat dua gejala utama yang salah satunya dinamakan parodi, dan tendensi parodi ini dapat dipahami lebih jauh dengan kacamata kajian perempuan, bagaimana khususnya perspektif f'eminis memiliki cara pandang yang signifikan terhadap hal ini, karena konsep kecantikan dikonstruksi sejajar dengan konsep
perempuan.

Adanya muatan politik patriarkis dan politik ekonomi yang bekerja dalam Beauty Industrial Complex meletakkan kaum perempuan sebagai sasaran utama untuk dijadikan konsumen absolut. Namun dengan parodi kaum perempuan dapat mensubversikan konsep kecantikan ini, dan menggunakannya menjadi fasilitasnya, pada saat ini, perempuan mensubversikan posisinva sebagai obyek industri kecantikan, menjadi subyeknya."

Itu isi skripsi Dian Sastro tentang kecantikan di Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Gimana menurutmu, tidak pusing kan bacanya?

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Hotman Paris Blak-blakan 10 Tahun Tidur Tak Seranjang dengan Istri, Mengapa Akhirnya Sadar?

 Perubahan Perilaku Si Kopi Maut Bikin Heran, Kondisi Jessica Kumala Wongso di Dalam Sel Tahanan

 Istri Sendiri Tak Tahu Suaminya Anggota Satuan Rahasia Kopassus, Membedah Isi Sat-81

 Teguran Maut di Meja Biliar untuk Soeharto, Akhirnya Jenderal Benny Moerdani Dicopot

Berita Terkini