Status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Bagaimana kondisi terkini?
TRIBUNJAMBI.COM - Informasi terbaru, status Gunung Anak Krakatau naik dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda terus meningkat.
PVMBG Badan Gelologi Kementerian ESDM telah menaikkkan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
Selain itu, Zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer.
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau.
"Naiknya status Siaga (Level III) ini berlaku terhitung mulai 27/12/2018 pukul 06.00 WIB," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Kamis (27/12/2018).
Berdasarkan data PVMBG, Gunung Anak Krakatau aktif kembali dan memasuki fase erupsi mulai Juli 2018.
Baca Juga:
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Tahun 2019, Total 20 Hari, Catat Waktunya
UPDATE Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda 430 Orang Meninggal, 1.495 Luka-luka dan 159 Hilang
Daftar 6 Nama Calon Moderator Debat Capres Cawapres pada Pemilu 2019, Ini Latar Belakangnya
Mengapa Soeharto Selalu Mencari Kopassus Berkaki Satu Ini? Pertempuran Habis-habisan di Papua
Mengapa Verrell Bramasta Tak Masuk Dalam Doa Natal Natasha Wilona? Jedar Kabur ke Amerika
Erupsi selanjutnya dikatakan Sutopo berupa letusan-letusan Strombolian yaitu letusan yang disertai lontaran lava pijar dan aliran lava pijar yang dominan mengarah ke tenggara. Erupsi yang berlangsung fluktuatif.
Sejak Sabtu (22/12/2018), diamati adanya letusan tipe Surtseyan yaitu aliran lava atau magma yang keluar kontak langsung dengan air laut.
Hal ini menunjukan debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar.
"Kemungkinan terdapat lubang kawah baru yang dekat dengan ketinggian air laut. Sejak itulah letusan berlangsung tanpa jeda. Gelegar suara letusan terdengar beberapa kali per menit," kata Sutopo.
Sementara pengamatan Gunung Anak Krakatau selama Kamis (27/12/2018) sejak pukul 00.00 – 06.00 WIB, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih berlangsung.
Tremor menerus dengan amplitude 8-32 milimeter, dan terdengar dentuman suara letusan.
Untuk itu PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 km dari puncak kawah karena berbahaya terkena dampak erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat.