Kalau lampunya merah, harus berubah menjadi hijau.
Akhirnya, hari itu, Soeharto berangkat tanpa pengawalan polisi.
Setiap kali melewati lampu lalu lintas di persimpangan, lampu hijau selalu menyala agar mobilnya tidak berhenti menunggu rambu berganti.
Namun, lagi-lagi Soeharto mengendus keanehan.
Semarak Perayaan Malam Natal di Gereja St. Gregorius Agung, Romo Wahyu: Jangan Jadi Simbol Saja
Misa Malam Natal di Gereja Santa Teresia Jambi Lancar, Romo Pujo Ulas Simbol-simbol dan Maksudnya
The Guinness Book of Records Catat Sebagai Letusan Terhebat dalam Sejarah, Ini Ancaman Krakatau
Ia mempertanyakan mengapa setiap persimpangan yang ia lewati tidak pernah ada lampu merah.
Ia pun menegur Maliki agar jangan memberi tahu polisi untuk mengatur lalu lintas.
"Sudah, saya rakyat biasa. Kalau lampu merah, ya, biar merah saja," ujar Pak Harto sebagaimana ditulis Maliki.
Maliki, saat itu, hanya terdiam dengan perasaan malu.
Kesederhanaan Soeharto, menurut Maliki, juga terlihat dari cara berpakaian.
Sewaktu awal-awal menjadi pengawal khusus Soeharto, Maliki berpikir bahwa ia harus punya baju bagus untuk mendampingi Soeharto, paling tidak batik berbahan sutra.
Di hari pertama bertugas, Maliki mengenakan pakaian terbaiknya untuk mendampingi Soeharto keluar rumah.
Namun, apa yang dikenakan Soeharto sama sekali berbeda dengan bayangannya.
Soeharto hanya mengenakan baju batik sederhana yang biasa dia pakai sehari-hari di rumah.
"Diam-diam saya langsung balik ke kamar ajudan untuk mengganti batik sutra yang saya kenakan dengan batik yang sederhana pula," kata Maliki.
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul "Cerita Paspampres Soeharto dan Lampu Hijau yang Tak Pernah 'Merah'"
Perwira Kopassus Kaget, Disuguhi Air Aneh Tapi Nekat Minum, Strategi Misi di Negeri Asing
Transaksi Akuisisi Freeport Merembet ke Bursa Saham, Berefek Positif pada 3 Emiten Tambang
Jasad Andi Drummer Seventeen Ditemukan, Ifan Posting Lagi, Keluarga Belum Percaya
Firasat Mimpi Raffi Ahmad Sebelum Tsunami Banten & Lampung, Sederet Artis Ini Ucap Duka Cita
Kopassus Bikin Pasukan Elite AS Klenger dan Kaget, Mengapa Bisa Menembak dalam Gelap?