OPM Ternyata Sudah Eksis dari Zaman Belanda, Kerap Serang Freeport Untuk Cari Perhatian
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari sayap kanan Organisasi Papua Merdeka (OPM) bukan kali ini saja sering tampil membuat rusuh dan cari perhatian.
Ternyata, kemunculan mereka pun sudah sangat eksis sejak zaman Belanda ada di Indonesia.
Lalu berawal dari apa sebuah organisasi bernama OPM itu berdiri, siapa yang melatih mereka.
Seperti apa ceritanya, simak pada artikel di bawah.
Tragedi pembantaian yang menewaskan sejumlah pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua hingga kini masih menjadi sorotan publik.
Baca Juga:
VIDEO: Berani Tantang TNI! Panglima KKB di Papua, Egianus Kogeya Ternyata Gugup Saat Depan Kamera
Pernah Ada Niat Kejam Panglima KKB Goliat Tabuni, Bakal Bantai Warga Asli Papua yang Pro TNI-Polri
Video: Begini Tampang Pemimpin KKB Egianus Kogeya, Berikan Pernyataan Boikot Pilpres 2019
Peristiwa berdarah itu dilakukan oleh sekelompok separatis Papua yang bernama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Nama Egianus Kogoya disebut-sebut sebagai pemimpin dari KKB yang melakukan pembantaian tersebut.
Hingga kini, tim gabungan TNI dan Polri masih terus melakukan pengejaran anggota KKB yang masih bersembunyi di hutan.
Berdasarkan penyelidikan, pembantaian ini terjadi karena salah satu pekerja yang ketahuan mengambil gambar KKB saat gelar HUT Organisasi Papua Merdeka alias OPM.
Banyak kalangan menyebut KKB adalah kelompok yang berafiliasi dengan OPM sebagaimana dikutip dari Suar.id.
Bagi sebagian orang, istilah OPM atau Organisasi Papua Merdeka mungkin masih terdengar begitu asing.
Baca Juga:
Live Streaming RCTI Liverpool Vs Manchester United (MU), Prediksi Line Up Prakiraan Pemain
Jadwal Sepak Bola Malam Ini, Big Match Liverpool Vs Manchester United di RCTI, Sanchez Cidera
Siapkan Kejutan Saat Bebas Akhir Januari, Ahok Ternyata Agendakan Hal Ini Sebelum Pilpres 2019
Lalu, siapa sebenarnya OPM dan apa yang mereka inginkan?
Melansir dari Intisari Online, berikut adalah penjelasan singkat tentang OPM.
Pada 1960-1963 terjadi konflik bersenjata antara militer Indonesia (TNI) dan militer Belanda untuk memperebutkan Irian Jaya (Papua).