Tragedi Bhopal 3 Desember, Ribuan Orang Tewas Menghirup Udara Pabrik, Gara-gara Ingin Berhemat. . .

Penulis: Dodi Sarjana
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Selain itu, ada kemungkinan langkah-langkah keselamatan tersebut dibiarkan sebagai bagian dari "prosedur penghematan" yang dilakukan perusahaan tersebut di pabrik itu.

Membilas pipa

Rangkuman dari beberapa sumber, menggambarkan saat para pekerja di pabrik kimia Union Carbide, Bhopal sedang membilas pipa dengan air bersih, air memasuki tangki berisi MIC, gas yang digunakan dalam produksi pestisida.

Baca juga:

Beauty Vlogger Suhay Salim Pilih Nikah di KUA, Pakai Baju Biasa Lagi, Cuma Kaos Dibalut Blazer

Pengikut Nabi Palsu Sensen Komara, Ajukan Surat Izin Kiblat Salat ke Timur, Kades Terkejut. . .

Ternyata Ini Sebabnya Ada 10 Juta Rumah Kosong di Jepang Tak Diminati, Padahal Bisa Gratis Lho

Air memicu reaksi kimia yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tangki, memaksa pekerja membuka tangki agar tidak meledak. Akibatnya, pembukaan tangki malah membuat gas mematikan bervolume 40 metrik ton terlepas ke Bhopal diikuti gas lainnya seperti fosgen dan hidrogen sianida.

Gas tersebut yang membuat sekitar 5 ribu orang tewas seketika karena sesak napas, kemudian disusul puluhan ribu orang bertahun-tahun pasca peristiwa nahas itu.

Bahkan, setengah juta penduduknya mengalami penyakit kronis jangka panjang akibat keracunan, hingga bayi-bayi yang terlahir cacat setelahnya.

Ratusan orang berunjuk rasa

Dilaporakan CNN, ratusan pengunjuk rasa berkumpul pada Rabu (3/12) di luar pabrik kosong yang menyebabkan bencana industri paling mematikan di dunia di kota Bhopal, India.

Baca juga:

Kecanduan Main Ponsel, Mata Bocah Perempuan Ini Alami Kondisi Mengerikan

Pria Ini Selalu Laporkan Kehilangan iPhone Sejak 2013, Polisi Temukan Kejanggalan di Rumahnya

Cara Menghitung Masa Subur Wanita, dan 3 Pertanda Pasangan Anda Sedang Ovulasi

Pengunjuk rasa membakar patung dan menuntut keadilan bagi korban yang menderita 30 tahun setelah bencana itu terjadi.

Korban perempuan dan laki-laki yang saat ini sudah berusia tua, beberapa di antaranya terluka akibat kebocoran gas beracun sianida, bersama dengan aktivis dan anak-anak. Beberapa yang lahir dengan cacat fisik dan mental, mengangkat spanduk dan berteriak, "Kami ingin keadilan!"

Peristiwa ini terjadi pada dinihari 3 Desember 1984.

Sekira 40 ton gas methyl isocyanate tanpa sengaja bocor dari sebuah pabrik pestisida yang dimiliki oleh perisahaan multinasional Amerika Serikat Union Carbide Corp dan terbawa angin ke daerah kumuh yang berada di sekitar pabrik.

Pemerintah mencatat terjadi 5.295 orang tewas.

Data itu berbeda dengan catatan aktivis yang memperkirakan 25 ribu orang tewas akibat penyakit sejak kebocoran terjadi.

Menurut aktivis, banyak orang masih menderita kanker, kebutaan, gangguan pernafasan dan gangguan kekebalan tubuh dan neurologis menerima dukungan yang sangat sedikit.

Baca juga:

Jeruk Nipis Memiliki Banyak Manfaat, Tapi Juga Punya Efek Samping, Ada 7 yang Patut Diketahui

Inspirasi dari Nenek Margaretha Penjual Sayur di Pasar, Caranya Mendidik Anak Hingga Jadi Bupati

Manfaatkan Kontainer Bekas Jadi Ruangan, di Thailand Jadi Ruang Kelas

Halaman
1234

Berita Terkini