Napi Ini 3 Hari Jalan Kaki Melarikan Diri, Saat Gempa dan Tsunami Mengguncang Palu

Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Napi lapas Palu yang kabur saat gempa menyerahkan diri di Rutan Majene, Sulawesi Barat.

TRIBUNJAMBI.COM - Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Jumat (28/9) lalu, membuat ratusan narapidana Lapas Klas IIA Palu, Sulawesi Tengah, kabur menyelamatkan diri.

Satu dari ratusan napi yang kabur itu diantaranya adalah Arya (41). Setelah berhasil kabur dan menyelamatkan diri dari gempa dan tsunami, Arya memilih menyerahkan diri ke Rutan Kelas IIB Majene, Sulawesi Barat, Kamis (25/10) lalu.

Pelarian Arya melarikan diri meninggalkan Palu, baru berhasil tiba di perbatasan Donggala, Pasangkayu, Sulawesi Barat, setelah berjalan kaki selama tiga hari menahan lapar dan haus.

Baca: 578 Orang Napi di Lapas Palu Masih Kabur dari Tahanan Usai Bencana

Ia sempat mengemis biaya makan dan transportasi di terminal Pasangkayu, agar dapat ongkos pulang ke kampung halamannya di Majene.

“Tidak ada kendaraan karena jalan-jalan putus setelah gempa,” kata Arya saat ditemui di Rutan Kelas IIB Majene, Sabtu (27/10).

Narapidana itu bernama lengkap Arya Bin Muhammad (41) asal Luaor, Desa Bonde, Kecamatan Pamboang. Ia mengaku kabur dari rutan Palu untuk menyelamatkan diri dari bencana gempa dan tsunami.

Baca: Harga Pertamax Naik, Segini Harga BBM di Daerah Bencana Palu, Donggala dan Lombok

Arya memilih pulang ke kampung halamannya di Desa Bonde Majene untuk menenangkan diri. Narapidana kasus pembalakan liar yang divonis dua tahun penjara ini memilih menyerahkan diri ke Rutan Klas IIB Majene Jumat (19/10) lalu dengan diantar keluarganya.

Selama beberapa hari sebelum menyerahkan diri, Arya tinggal bersama keluarganya di Dusun Luaor, Desa Bonde. Di depan petugas Lapas Majene, Arya mengaku datang menyerahkan diri sebelum dicari petugas.

Baca: Hoax CFD Membiru Prabowo-Sandi, Cawapres Sandiaga Uno Kembali Ingat Dengan Pesan Ahok

Arya sudah menjalani masa tahanan selama lima bulan lebih di Lapas Palu dan mendapat remisi tiga bulan.

Kepala Rutan Klas IIB Majene I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan, napi atas nama Arya bin Muhammad telah menyerahkan diri ke Rutan Klas IIB Majene untuk menjalani sisa pidananya.

Baca: Final French Open 2018 - Han/Zhou Tak Gentar Hadapi Marcus/Kevin di Perancis Terbuka 2018

“Dari pengakuan Arya, ia terpaksa kabur dari penjara untuk menyelamatkan diri saat bencana gempa dan tsunami menerjang Palu. Kami juga mengimbau agar teman-teman warga binaan yang keluar saat gempa di Palu dan Donggala yang belum melaporkan diri agar segera melapor ke tempat asal, atau UPTD Pemasyarakatan sekitar, termasuk kalau ada warga binaan asal Majene,” harapnya. (*)

Berita Terkini