Berkat Ahok, Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto Nikah di Pulau Seribu, Tapi Kemudian Ratna 'Berbalik'

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Sarumpaet saat muda. (instagram/rsarumpaet)

Ketidaksukaan tersebut ditambahlagi saat kasus penggusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Menurut Ratna, Ahok tidak bisa memberikan alasan yang kuat dalam melakukan penggusuran Kampung Pulo ketika itu.

Manurut Ratna, kekurangan ahok yang paling mendasar adalah antikritik.

Mereka yang mengkritik langsung dicap sebagai musuh.

Ratna Sarumpaet dan Ahok (Kolase/TRIBUNNEWS)

“Pak Ahok menurut saya apabila dibilang salah dia akan marah besar. Menurut saya seperti itu kurang tepat. Manusia itu pasti ada salah salahnya lah. Dari situ lah kita belajar,” katanya.

Ratna mengaku sadar Ahok memiliki watak yang keras.

Namun bukan berarti dengan watak keras tersebut tidak dapat berdialog dengan warganya.

Menurut Ratna, ia pun juga berwatak keras, namun dalam membahas atau menyelesaikan persoalan, membuka ruang dialog.

“Bukan berarti saya selalu benar ya dan bukan berarti pak Ahok benar juga ya, tapi itu kan bisa didialogkan. Jangan kita kritik, kemudian kita dicoret dari daftar teman,” kritik Ratna. (tribunnews/fik)

Baca: Ahok Ungkap Rencana Setelah Bebas - Peluang Jadi Menteri, Caleg atau Politikus?

Baca: Ramalan Ahok yang Bikin Veronica Tan Mendadak Menangis, Akhirnya Jadi Kenyataan

Baca: Istri, Selingkuhan, Uang dan Kualat, Ahok Pernah Ungkapkan saat Wawancara

Berita Terkini