Menurut Usman, dari pengakuan orangtua siswa itu, anaknya (Afifah) memang tiga hari sesudah vaksin itu demam biasa. Waktu dilakukan imunasi tersebut, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan siswa terlebih dahulu.
Baca: Kisah dan Kepercayaan Mistik yang Dialami Pasukan TNI Saat Bertugas
"Kami periksa satu persatu, kalau anak kondisi kurang bagus tidak boleh diberikan imunisasi. Kebetulan anak itu (Afifah) sehat, dan orang tuanya mengaku sehat waktu diimunisasi, yang kita vaksin waktu itu banyak, tapi yang sakit hanya satu," ungkapnya.
Sesuai juknis yang ada di Kementrian Kesehatan kata Usman, Rubella tidak ada menimbulkan gejala, namun yang menimbulkan gejala adalah campak, gejalanya berupa bintik-bintik.
Baca: Bawaslu Tanjab Barat, Peringatkan ASN Tidak Terlibat Politik Praktis
"Rubela tidak ada gejala, Rubela itu ibu hamil, melahirkan dan cacat, makanya kita mengantisipasi ini makanya di gabung campak dan rubella," paparnya. (*)