Vaksin MR untuk Siswa SD dan SMP di Sarolangun Dihentikan Sementara

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinas Kesehatan Batanghari melakukan suntik vaksin MR disekolah SMP 21 Muara Bulian. Hingga saa ini, masih banyak orangtua dan sekolah yang menolak pemberian vaksin MR.

Menurut Usman, dari pengakuan orangtua siswa itu, anaknya (Afifah) memang tiga hari sesudah vaksin itu demam biasa. Waktu dilakukan imunasi tersebut, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan siswa terlebih dahulu.

Baca: Kisah dan Kepercayaan Mistik yang Dialami Pasukan TNI Saat Bertugas

"Kami periksa satu persatu, kalau anak kondisi kurang bagus tidak boleh diberikan imunisasi. Kebetulan anak itu (Afifah) sehat, dan orang tuanya mengaku sehat waktu diimunisasi, yang kita vaksin waktu itu banyak, tapi yang sakit hanya satu," ungkapnya.

Sesuai juknis yang ada di Kementrian Kesehatan kata Usman, Rubella tidak ada menimbulkan gejala, namun yang menimbulkan gejala adalah campak, gejalanya berupa bintik-bintik.

Baca: Bawaslu Tanjab Barat, Peringatkan ASN Tidak Terlibat Politik Praktis

"Rubela tidak ada gejala, Rubela itu ibu hamil, melahirkan dan cacat, makanya kita mengantisipasi ini makanya di gabung campak dan rubella," paparnya. (*)

Berita Terkini