Vaksin MR untuk Siswa SD dan SMP di Sarolangun Dihentikan Sementara

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinas Kesehatan Batanghari melakukan suntik vaksin MR disekolah SMP 21 Muara Bulian. Hingga saa ini, masih banyak orangtua dan sekolah yang menolak pemberian vaksin MR.

Laporan wartawan Tribun Jambi, wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kasus penyakit yang menimpa Afifah Nur Sholeha (7) siswi SDN 163 Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam, diduga karena pengaruh Vaksin MR Rubella yang saat ini masih dirawat di rumah sakit RS Raden Mattaher Kota Jambi.

Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Sarolangun menghentikan untuk sementara waktu pemberian vaksin rubella kepada anak-anak sekolah di daerah tersebut.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, Adnan, mengiyakan bahwa adanya diberhentikannya sementara vaksin tersebut.

Baca: Di Tebo, Masih Ada Orangtua yang Menolak Anaknya Divaksin

"Kalau untuk SD dan SMP sudah di berhentikan sementara. Bagi yang mau tetap kami laksanakan. Tapi, bagi yang tidak mau kami tidak memaksa. Dengan sarat bikin surat pernyataan dari pihak siswa dan sekolah," katanya kepada Tribunjambi.com, Jumat (21/9).

Program vaksin MR tersebut kata Adnan, tetap berjalan karena itu adalah program pemerintah pusat.

"Tetap kami laksanakan yang terutama bayi berumur 0 sampai 9 bulan," jelasnya.

Baca: Vaksin MR Masih Pro Kontra, MUI: Menghilangkan Bahaya dalam Agama Itu Suatu Kewajiban

Adanya siswa SD di Bukit Suban (Afifah), diakui Adnan, pihaknya belum berkoordinasi dengan bupati. Namun kata dia, sampai saat ini penyakit siswa tersebut sedang dilakukan pemeriksaan dan uji laboratorium untuk memastikan penyakit yang dideritanya.

"Hasil diaknosa sementara infeksi kulit. Dalam hal ini sudah mulai membaik. Namun uji lab belum keluar," tuturnya.

Dikatakan Adnan, hasil uji laboratorium akan dikeluarkan setelah di telusuri oleh KOMNAS KIPI (Komisi nasional kejadian ikutan pasca imunisasi).

Baca: Polres Sarolangun Gelar Apel Operasi Mantap Brata, Serentak di Seluruh Indonesia

"Nanti ada surat resmi," jelasnya.

Pihaknya bilang Adnan, beberapa waktu lalu sudah memantau kondisi anak tersebut, dalam pengecekan kondisi anak tersebut sudah mulai membaik.

"Kemarin saya sudah menjenguk anak itu. Dari dokter memang infeksi kulit, tapi sekarang kondisinya sudah membaik," katanya.

Baca: Formasi CPNS Kejaksaan 2018 - Untuk Lulusan SMA, Ini Alur Pendaftaran, Syarat dan Tahapannya

Sementara, Usman, Kepala Puskesmas Bukit Suban yang kebetulan mendampingi Kadis Dinkes Jumat (21/9) mengatakan, Vaksin tersebut diberikan satu vial untuk delapan anak. Satu sekolah kemarin ada 260 an tapi yang sakit seperti itu hanya satu.

"Waktu itu kami berikan 7 Agustus, baru diberi tahu kami soal anak itu (Afifah) 15 September," terang Usman.

Halaman
12

Berita Terkini