TRIBUNJAMBI.COM - Pesawat Dakota C-47 sebenarnya akan mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tapi waktu itu ada Presiden Soeharto akan terbang menggunakan pesawat kepresidenan.
Akhirnya, pesawat Dakota disuruh menunggu sambil berputar-putar di udara (holding). Sampai bahan bakar hampir habis, Dakota masih belum diijinkan turun di Bandara Halim Perdanakusuma. Peristiwa itu tejadi pada 1968.
Penerbal
Sejak 1956 atau bertepatan dengan berdirinya Penerbangan Angkatan Laut (Penerbal), kiprah para pilot tempur Penerbal telah mewarnai heroisme sejumlah pertempuran di Tanah Air.
Sepak terjang para pilot tempur Penerbal dalam berbagai misi tempur, seperti Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Opreasi Seroja, dan lainnya makin profesional kendati harus kehilangan nyawa.
Pesawat-pesawat yang dioperasikan pilot Penerbal dalam beragam misi tempur belum secanggih saat ini. Saat itu mereka menggunakan pesawat, antara lain Gannet, Casa 212, Heli Alloute II, Nomad N22/N 24. Heli Bolcow BO 105, Heli M-4, Dakota DC-3,Il-28 dan lainnya.
Selama melaksanakan misi penerbangan baik dalam latihan maupun pertempuran dari 12 IL 28 yang tergabung dalam Skadron 500, lima di antaranya mengalami kecelakaan (accident).
Baca: Pagi Harinya saat Ukur Landasan, Letnan Nurasid Kaget, Pilot Nekat Angkut RPKAD ke Sulawesi
Baca: Hujan Tembakan saat Paskhas Turun dari Helikopter, Risiko Penyelamatan Pilot tempur Rp 1 Miliar
Baca: 1999, 80 Anggota Paskhas Siap Genggam Granat saat Pangkoopsau Ditodong Senjata Pasukan Interfet
Pertama, pesawat mendarat darurat di Pantai Banyuwangi, Jawa Timur. Tiga awak IL28, Letnan Muda (LMU) Wulang Sutekowardi dan seorang navigator, Suyono berhasil mendarat selamat tapi pesawatnya rusak total.
Kedua, pesawat IL28 lainnya hilang dan tidak kembali ke pangkalan, pada waktu latihan terbang navigasi di atas pulau Masalembo, Madura.
Ironisnya, penerbang yang hilang di Masalembo adalah LMU Wulang yang pernah mendarat selamat di pantai.
Dua awak Il 28 yang hilang bersama LMU Wulang adalah navigator Gatot Mulyohadi dan operator senapan mesin di pesawat, Kopral Sudjati.
Kecelakaan berikutnya, ketiga, keempat dan kelima adalah kecelakaan saat mendarat .
Dua kali terjadi di Pangkalan Udara Kemayoran, Jakarta dan satu lagi terjadi di Pangkalan Udara Makassar, Sulawesi Selatan. Beruntung dalam tiga kecelakaan terakhir tidak terjadi korban jiwa.
Presiden mau lewat
Tapi pernah ada kecelakaan unik yang menimpa pesawat transpor C-47 milik Skadron Udara 600 yang mengalami insiden saat terbang di atas udara Kerawang, Jawa Barat dan bukan karena kerusakan mesin.