Laporan Wartawan Tribunjambi, Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - IC menghujamkan parang ke arah Imlan. Dengan sigap, Imlan menangkisnya, hingga terluka, lalu merebut parang. Imlan lalu menghubuskan senjata itu ker perut UJ. Perkelahian maut yang mengakibatkan kakak adik tewas itu terjadi di kawasan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Jumat (10/8/2018).
Ada pepatah tak ada asap jika tak ada api. Tak mungkin suatu masalah tanpa ada persoalan sebelumnya. Begitu juga kejadian pembunuhan di Kabupaten Merangin yang menewaskan IC dan UJ.
Informasi yang dihimpun tribunjambi.com, peristiwa itu berawal saat korban berinisial IC (40) menuduh pelaku Imlan "bermain cinta" dengan istri IC. Namun, setelah dicari kebenarannya, ternyata tidak terbukti.
Sebelum perkelahian, IC dan Imlan sempat ribut. Namun, itu didamaikan pihak keluarga.
Lantaran kurang puas, IC terus menantang Imlan, namun mendapat penolakan.
Bukan hanya IC, adiknya berinisial UJ (38) juga ikut terlibat untuk memusuhi Imlan.
Puncaknya, pada Kamis (9/8) pagi, UJ mendatangi Imlan. Lagi-lagi dia menantang Imlan untuk berkelahi.
Pada waktu yang sama, UJ datang dan marah-marah.
Baca: Mengungkap Strategi Partai Pengusung 2 Pasang Capres Cawapres di Provinsi Jambi, Siap-siap
Baca: Cara Kopassus Masuk dan Operasi di Negara Lain, Lebih Dihormati Dibanding Pasukan AS dan Israel
Baca: Dua Kali Gagal Jadi Cawapres Jokowi, Ini Kronlogis Batalnya Mahfud MD Padahal Sudah. . .
Tak lama kemudian, IC menghujamkan parang ke arah Imlan.
Dengan sigap, Imlan menangkisnya, hingga terluka.
Setelah dibacok, Imlan langsung merebut parang milik UJ yang merupakan adik IC.
Setelah mendapatkan parang itu, dia langsung menusuk perut UJ. Akhirnya, IC dan UJ tersungkur.
"Habis itu, aku dak ingat lagi. Yang jelas kepalanya luko, kakinyo jugo ado luko. Aku sudah kalap," kata Imlan, Jumat (10/8).
Setelah IC dan UJ tersungkur, Imlan terdiam dan memanggil warga lain untuk mengurusi korban. Setelah warga kumpul, dia disarankan warga untuk melarikan diri dari desa tersebut. Itu untuk menghindari amukan dari keluarga korban.
Baca: (VIDEO) Pernyataan Mahfud MD Usai Tidak Terpilih Jadi Cawapres Jokowi, Tidak Kecewa Tapi. . .
"Dari kebun ke dusun itu sekitar limo jam. Dari sano aku ditulungi keponakan aku, terus ke puskesmas jahit tangan. Sudah itu aku naik travel dan nak bus Handoyo untuk balik ke Bengkulu," ungkapnya.