7 Macam Nafsu Dilihat dari Karakteristiknya dan Trik Mengalahkannya

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjual kurma

Pertama, nafsu amarah, yaitu nafsu yang selalu mendorong manusia kepada keburukan atau kemaksiatan.

Kedua, nafsu lawwamah, yaitu nafsu yang sudah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, namun masih banyak terpeleset dalam perbuatan maksiat, sehingga membuatnya selalu menyesali diri.

Ketiga, nafsu mulhamah, yaitu nafsu yang sudah mengenali kotoran-kotoran yang halus seperti riya, ujub, sombong, dengki, cinta dunia, dan lain-lain dari pada penyakit-penyakit batin, tapi ia belum bisa melepaskan diri dari kotoran-kotoran halus itu.

Baca: Awas Salah Saat Untuk Berbuka Atau Sahur! Perlukan Membuang Rebusan Mie Instan?

Keempat, nafsu muthmainnah, yaitu nafsu yang sudah bersih dari kotoran-kotoran halus dan telah berganti sifat-sifat tercelanya menjadi sifat-sifat terpuji, sudah berakhlak dengan akhlak Allah yang jamaliyah berupa kasih sayang, lemah lembut, kemuliaan, dan lain-lain.

Di sini awal mula seseorang sampai kepada Allah, tetapi ia masih belum bersih dari kotoran-kotoran yang halus sekali seperti syirik khafi dan cinta menjadi pemimpin.

Kelima, nafsu radhiyah yaitu nafsu yang telah sampai maqam fana, tetapi ia masih melihat diri telah fana sehinga dapat membawanya kepada riya.

Keenam, nafsu mardhiyyah yaitu nafsu yang telah fana dari fana dan sudah tenggelam dalam lautan tauhid.

Dan, ketujuh, nafsu kamilah, yaitu nafsu yang sudah sempurna (kamil).

Berdasarkan klasifikasi nafsu itu, nafsu yang harus dikalahkan adalah nafsu amarah, lawwamah, dan mulhamah.

Baca: Meninggalkan Salat? Ini Ancaman yang Menanti di Alam Kubur

Tiga nafsu tersebut tidak masuk dalam panggilan Allah Swt, “Hai jiwa muthmainnah (yang tenang). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam syurga-Ku.” QS. al-Fajr: 27-30.

Hal itu mengisyaratkan bahwa tiga nafsu itu masih jauh dengan Allah, sehingga belum mendapat panggilan-Nya.

Dalam ayat itu, Allah hanya memanggil nafsu muthmainnah, radhiyah, mardhiyyah, dan nafsu kamilah. Karena itu, tiga nafsu itu harus dikalahkan supaya mendapat panggilan Allah Swt dan menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.

Apalagi dalam bulan puasa, bulan yang penuh kelebihan dan keistimewaan dari Allah Swt

Bulan ini merupakan bulan ibadah yang berlipat ganda pahalanya bagi orang yang mengerjakan ibadah. Sebagaiman dimaklumi bahwa dalam bulan puasa itu setan dibelenggu, namun nafsu masih tetap dalam diri manusia.

Nafsu itulah yang membuat orang-orang yang berpuasa gagal atau tidak sempurna. Dengan demikian, kewajiban bagi orang yang berpuasa mengalahkan nafsu jahat tersebut agar ia bisa menjalani bulan puasa dengan baik.

Halaman
1234

Berita Terkini