Dendam Anak Amrozi! Tidak Mau Hormat Bendera Merah Putih Usai Ayah Dipidana Mati

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017).

Itu masa lalu, toh akhirnya Mahendra bersama anak mantan teroris lainnya, Syaiful Arif dan Khoerul Mustain, mau menjadi petugas pengibar bendera pada momen yang juga menjadi perhatian sejumlah media asing, Kamis (17/8/2017).

Baik Mahendra, Syaiful dan Khoerul sangat sempurna saat menjalankannya sebagai petugas pengibar bendera.

Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017). (Surya | Hanif manshuri)

Untung ia masih punya paman, Ali Fauzi yang juga mantan teroris, pentolan JI, intruktur perakit bom dan kini pendiri Lingkar Perdamaian.

"Awalnya sangat susah menyadarkan keponakan (Zuli Mahendra, red) dan butuh waktu lama," ungkap Ali Fauzi.

Baca: Melawak di Acara Kampanye, Pelawak Gogon Srimulat Meninggal Dunia, ini Keluhannya Terakhir

Baca: Ajak Anak Istri Untuk Lakukan Bom Bunuh Diri di Surabaya, Ini Pesan Tersembunyi Dita

Seringkali Mahendra bertandang ke rumah sang paman, dan hanya minta diajari membuat bom. Intinya untuk balas dendam.

Namun akhirnya menyadari itu bagian dari suratan hidupnya.

Baca: Astaga! Usai Subuh Berjamaah Keluarga Dita Pelaku Bom Surabaya Lakukan Hal Ini, Gak Nyangka Banget!

Perlahan-lahan Ali Fauzi akhirnya mampu menyadarkan keponakannya itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Dendam Membara Anak Amrozi Terpidana Mati Bom Bali. Tak Mau Hormat Bendera Merah Putih, http://jogja.tribunnews.com/2017/08/17/kisah-dendam-membara-anak-amrozi-terpidana-mati-bom-bali-tak-mau-hormat-bendera-merah-putih?page=all.

Berita Terkini