Bom Surabaya

Bom Surabaya,Warga Lihat Hal Ngeri Ini Setelah Wanita dan 2 Anak Berompi Berjalan Cepat Masuk Gereja

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana setelah ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Jaya Utara, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). dua orang tewas dan 13 orang menderita luka akibat ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

TRIBUNJAMBI.COM - Ledakan bom terjadi di tiga gereja yang ada di surabaya.

Akibat ledakan tersebut 9 orang tewas dan 40 orang mengalami luka-luka.

Tiga gereja yang diserang yakni Gereja Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja di Jalan Arjono.

Satu diantara saksi mata di lokasi kejadian menuturkan kronologi dan kengerian yang ditimbulkankaibat aksi teror tersebut.

Mulyanto (55), juru parkir di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, mengaku melihat tiga perempuan berjalan cepat ke arah gereja sebelum ledakan bom terjadi, Minggu (13/5/2018) pagi.

Mulyanto mengatakan, ketiganya yang terdiri dari seorang dewasa dan dua anak-anak berbelok masuk tepat di depan gereja.

Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018). ()

Mereka mengenakan cadar dan rompi. "Kira-kira pukul 08.15 WIB. Jemaat sudah pada datang, tapi sembahyang belum dimulai," kata dia di lokasi kejadian.

Baca: TERKINI! 9 Orang Tewas Akibat Bom Surabaya, Korban Ledakan di 3 Gereja Bertambah

Baca: Terungkap Ini Isi Surat Wanita Bercadar yang Bawa Gunting di Mako Brimob Kok Logikaku Gak Nyambung

Baca: Cerita Saksi Mata Bom Surabaya Saya Langsung Amankan Ibu. Sekarang Sedang Menenangkan Anak

Seorang satpam, lanjut dia, sempat menghalangi.

Dia hampir menyusul masuk untuk membantu satpam menghalangi.

Namun, sebelum sampai, suara ledakan keras seperti bom meledak langsung terdengar.

Satpam tersebut, lanjut Mulyanto, tergeletak minta tolong dengan badan penuh luka.

Selain satpam dan tiga orang tadi, Mulyanto juga melihat seorang jemaat luka di bagian kaki.

Anggota penjinak bom memeriksa lokasi ledakan bom di gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018). (AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO) ()

Lalu sekitar 5 menit setelah ledakan pertama terjadi, ada ledakan susulan.

Suara ledakan yang terdengar tidak begitu keras.

Dia mengatakan, polisi baru datang ke lokasi sekitar 30 menit setelah kejadian itu.

Setelah polisi datang, area GKI disterilkan dari orang-orang dengan radius puluhan meter.

Baca: Teror Bom Surabaya, Netter Lakukan Perlawanan Taggar #KamiTidakTakutTeroris Jadi Trending

Baca: Bawa Gunting ke Mako Brimob, Wanita Bercadar Diamankan Polisi. Ada Surat, Isinya Ya Allah

Hal senada disampaikan Tardiyanto (49), warga di sekitar GKI Diponegoro.

Pagi itu, dia melihat ada sekitar tiga wanita hendak memasuki gereja sekitar pukul 07.25 WIB.

"Tiga orang itu semuanya cewek. Pakaiannya mereka serba hitam, bercadar, bawa tas, dan pakai rompi," ungkap pria yang akrap disapa Tardi itu.

Tardi mengatakan, setelah itu, ledakan terjadi di depan gereja.

Dia menduga, ketiganya membawa bom yang kemudian meledak.

"Saya lihat korbannya, pelaku bomnya, semua, saya tidak bohong, satu cewek itu bawa anak kecil dua anak remaja, sepertinya anaknya," ujarnya.

Setelah itu, lanjut Tardi, dia melihat beberapa orang tergeletak di parkiran sepeda motor.

Menurut Tardi, satpam GKI Diponegoro Surabaya juga menjadi salah satu korban terkena serpihan bom sehingga mengalami luka di bagian paha dan mulut.

Setelah ledakan terjadi, para jemaat masih berada di dalam gereja. "Mereka (jemaat gereja) enggak boleh keluar semua awalnya, gak lama polisi datang," tuturnya.

Berita Terkini