TRIBUNJAMBI.COM - Kabar terbaru akan kerusuhan Mako Brimob yang sebelumnya berhasil diduduki oleh napi teroris telah berhasil 'direbut' kembali oleh pihak Polri.
Sejak terjadinya kerusuhan mulai dari Selasa (8/5/2018). Kini hari kamis proses penanggulangan yang dilakukan pihak Polri, berujung dengan suara ledakan, sebelum penanggulangan selesai diredam.
Ternyata ledakan yang dihasilkan berasal dari bom hasil rakitan para napi teroris, dari barang bukti yang belum digudangkan oleh petugas lapas.
Kini, sebanyak 154 napi teroris berhasil diamankan dan kini dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
Bagi orang umum, lapas Nusakambangan pastinya tidak begitu seram untuk dihayalkan, namun bila kamu sudah mendengar kisah beberapa orang yang pernah ke sana.
Lapas tersebut dikenal angker dan juga sangat ketat.
Baca: Menyedihkan, Curhat Sahabat Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu, Dari Karier -Asmara
Baca: Waktu Kerja ASN Selama Puasa, Dianto: Ada Pengurangan Jam
Tikus pun Dapat Terdeteksi
Berikut ceritanya:
Seorang petugas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu Nusakambangan, Joko, tampak asyik menikmati secangkir kopi di ruang komandan jaga Lapas.
Matahari menyemburkan sinar keperakan saat jarum jam menunjukkan pukul 07.15.
Sesekali, ia mengisap dalam-dalam asap dari kretek yang menyala di tangannya.
"Tidak ada tahanan di sini sejak beberapa waktu lalu, hanya ada John Kei di sel isolasi, tapi kami masih berjaga seperti biasa," kata Joko, bebrapa waktu silam.
Menurut dia, sejak beberapa waktu belakangan para narapidana (napi) di Lapas Batu dipindahkan ke lapas lain di Pulau Nusakambangan.
Hal itu seiring dengan renovasi di Lapas Batu, untuk digunakan sebagai hunian napi kasus narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) yang masuk kategori 'high risk'.
Baca: BKPRMI Adakan Pelatihan Manajemen Pemuda Remaja Masjid, Diikuti Lebih 100 Peserta
"Renovasi sudah selesai, tapi belum difungsikan," ucapnya.