Pembobolan Uang Nasabah

Skimming Telah Bobol ATM 64 Bank, Polisi Duga Ada Keterlibatan Orang Dalam

Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Modus pembobolan ATM | Linkedin.com

Baca: Dikenal Sebagai Artis Penggiat Hidup Sehat, Foto Dian Sastro Pegang Ini di Ruang Remang Bikin Heboh

Dari sejumlah perangkat itulah, para pelaku mendapatkan data nasabah yang kemudian digandakan ke dalam kartu ATM kosong.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan kemungkinan ada keterlibatan oknum pegawai BRI terkait pencurian dana nasabah melalui skimming. Karenanya polisi terus akan mendalami penangkapan empat warga asing dan satu WNI tersebut.

"Ini kemungkinan juga ada oknum di bank itu (BRI) yang kemungkinan besar terlibat. Tapi sekali lagi ini dilakukan oleh oknum jadi bukan institusi," kata Setyo.

Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo menyatakan telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk mengejar dalang dan pelaku pencurian dana puluhan nasabah BRI di Kediri begitu pula di daerah lainnya di Indonesia terkait penangkapan lima pelaku skimming di Serpong, Tangerang Selatan.

Baca: GALERI FOTO: Lima Hari Kritis setelah Dipatuk, Penjinak Ular Berbisa Itu Akhirnya Berpulang

Baca: VIRAL-Video Seorang Pria Minta Maaf ke Cabup Al Haris, Mengaku sebagai Mata-mata Orang Ini

Baca: GALERI FOTO: Sudah Lama Geram, Warga Stop Angkutan Sawit dan Galian C

Baca: VIDEO: Tendang dan Pukul Bayi Kembar 24 Bulan, Pengasuh Ini Malah Dibebaskan. WHAT!

Indra menduga kejahatan ini melibatkan jaringan internasional. "Kami sudah melakukan investigasi dan memang ada kejadian skimming. Mereka (pelaku) memang memanfaatkan ATM kami dan hanya satu ATM saja di Kediri,"ujar Indra.

Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyiapkan strategi agar kejadian kejahatan skimming di Kediri tidak terulang kembali. Indra Utoyo, Direktur Perbankan Digital dan Teknologi Informasi BRI mengakui memang kejahatan perbankan berinovasi terus-menerus.

"Ketika kami meningkatkan teknologi, penjahat berusaha mengeluarkan inovasi lebih baru," kata Indra.

Untuk itu BRI telah memasang teknologi antifraud yang bisa mendeteksi jika terjadi sesuatu dengan bank atau nasabah. Selain itu, BRI juga mempunyai fitur di mobile banking yang bisa menonaktifkan kartu untuk transaksi.

Donsuwan Simatupang, Direktur Manajamen Risiko BRI mengatakan kejahatan skimming masuk dalam bagian risiko cyber yang harus ditangani.

"Hari ini bank melakukan identifikasi modus skimming, besoknya muncul modus baru," kata Donsuwan.

Oleh karena itu bank berusaha terus melakukan peningkatan keamanan setiap waktu. Bank juga juga aktif memberikan edukasi ke nasabah baik melalui SMS maupun media sosial milik BRI. (tribunjateng/cetak)

Berita Terkini