TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Polisi menangkap lima pembobol uang nasabah BRI dengan cara skimming. Keempat pelaku warga negara asing berasal dari Rumania dan Hungaria, dan seorang lagi warga negara Indonesia.
Mereka adalah Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai, Ionel Robert Lupu dari Rumania, dan Ferenc Hugyec dari Hungaria. Satu pelaku lainnya berasal dari Bandung, bernama Milah Karmilah.
Baca: GALERI FOTO: Ini Dia Cerita Kawasan Melati Jambi, Sudah Berganti-ganti Nama, Lho
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriyono mengatakan komplotan pelaku pencuri dana nasabah dengan cara skimming sudah membobol 64 bank.
Skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi pada strip magnetik kartu. Kasus pencurian bermodus skimming ini sempat heboh saat nasabah bank nasional kehilangan uangnya secara misterius setelah melakukan tarik tunai di ATM.
Dari 64 bank tersebut, 13 di antaranya bank swasta dan milik pemerintah Indonesia. "Termasuk salah satunya BRI dengan kerugian Rp 18 miliar," ujar AKBP Aris, Jumat (16/3).
Pembobolan rekening nasabah BRI yang dilakukan sindikat ini rupanya sudah berlangsung lama. Seperti diketahui, akhir-akhir ini ramai sejumlah nasabah bank BRI tiba-tiba kehilangan uang di rekeningnya. "Kegiatan itu sudah berlangsung tujuh bulan," kata Aris.
Baca: Syamsurizal: Semoga Tribun Sukses dan Jaya Selalu
Baca: Akhirnya Persib Bandung Punya Striker Asing Baru, Ketegangan Mario Gomez dan Klub Reda. Tapi. . .
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, penangkapan komplotan ini dilakukan setelah polisi melakukan penelusuran selama satu minggu. "Lima orang ini ditangkap di sejumlah lokasi berbeda. Ada di D' Park Serpong, Hotel Grand Serpong, dan Hotel De Max Lombok Tengah," ujar Argo.
Adapun barang bukti yang disita polisi saat penangkapan diantaranya sebuah Deep Skimmer, satu Encoder, tiga buah spy camera, 1447 kartu ATM yang telah diisi data curian, 21 kartu ATM member card, dua buah paspor atas nama Andrian Steven Caitanovici dan Ferenc Huygec, 4 buah kanopi pin pet, enam buah SD card merek Sun Disk, enam buah baterai, empat buah mulut ATM, lima unit handphone, 19 karet mulut ATM, satu buah laptop, enam buah modem, lima buah hardisk, lima buah flashdisk, dua buah cripto hardware wallet, dua buah double tip, lima buah lem bakar, tiga buah lem power glue, kabel charger, DVD room, kartu perdana handphone dan sejumlah alat untuk membuat Deep Skimmer.
Sementara itu Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu mengatakan, para pelaku memulai aksinya sejak tahun 2017.
Mereka ini beraksi dari Juli 2017, mereka membuat skimmer dan pendukung lainnya. Kemudian mereka memasangnya di berbagai ATM di sekitar wilayah Bali, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, dan Jakarta.
Baca: VIDEO: Geger, Wakil Ketua DPC PPP Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kebun Tebu
Baca: Lionel Messi Tertangkap Kamera, Bentak Wasit Ucapkan Ini