Laporan wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pemkab Sarolangun berniat mengemas dan mematenkan beras Sarolangun. Wakil Bupati Sarolangun Hillalatil Badri mengatakan hal itu untuk mengetahui peredaran beras Sarolangun di pasaran. Sebab selama ini, beras di pasar Sarolangun banyak diisi beras dari luar.
"Kita akan kemas, dikasih merk. Biar kita tahu beras Sarolangun ini kemana saja," katanya saat diskusi dengan kelompok tani Sungai Tolang, Desa Lubuk Sayak, Kecamatan Pelawan, pekan kemarin.
Kata Hilal, mutu beras Sarolangun tidak kalah bagus dibanding dengan beras-beras yang banyak beredar di pasaran.
Baca: 5 Hari Pascakebakaran Pasar Sungaipenuh, Begini Kondisi di Lokasi Saat Ini
"Sebenarnya beras kita tidak kalah dengan beras dari Medan, dari Jawa," katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Distanhortibun) Joko Susilo mengatakan, 70 hektare lahan sawah yang dikelola kelompok tani Sungai Tolang, menghasilkan 5,5 ton per hektare, artinya ada 385 ton gabah hasil panen di Desa Lubuk Sayak.
Namun, Joko menyebut jika jumlah panen tersebut masih kurang dari angka normal. Umumnya hasil panen gabah perhektare bisa sampai 8 ton. "Nanti kita benahi, masalah airnya, pupuknya, bibitnya," katanya.
Pemkab Sarolangun juga berusaha mengejar swasembada beras. Di Sarolangun sendiri memiliki 9.986 hektare lahan potensi sawah. Namun, lahan yang dimanfaatkan baru 5.722 hektare, sementara lahan 4.264 hektare masih belum dimanfaatkan maksimal.
Kata Joko, rata-rata konsumsi beras di Sarolangun sebanyak 194 kilogram per kapita. Dirinya yakin, jika 9.000 hektare lahan potensi sawah itu bisa dimaksimalkan Kabupaten Sarolangun bisa swasembada beras.
Baca: Tabung Gas SNI Lama Masih Beredar, Pemkot Surati Pertamina
Baca: Efek PETI, Produksi Ikan di Sarolangun Terganggu. Hanya Mampu Pasok 30 Persen Kebutuhan Warga
Pemkab Sarolangun berencana membuat Perbup untuk mengatasi masalah alih fungsi sawah menjadi bentuk lain. Hal ini guna memaksimalkan lahan untuk mencapai swasembada beras. Selain itu, pada anggaran 2019 Pemkab juga akan membangun jalur transportasi dan irigasi untuk membantu petani dalam memaksimalkan hasil panen di Sarolangun.