Efek PETI, Produksi Ikan di Sarolangun Terganggu. Hanya Mampu Pasok 30 Persen Kebutuhan Warga

Kabupaten Sarolangun belum mampu mencukupi kebutuhan ikan untuk masyarakatnya. Meski Sarolangun punya banyak sungai dan lubuk larangan

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/TEGUH SUPRAYITNO

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kabupaten Sarolangun belum mampu mencukupi kebutuhan ikan untuk masyarakatnya. Meski Sarolangun punya banyak sungai dan lubuk larangan yang tersebar hampir di semua kecamatan. Banyak sungai yang jadi habitat ikan rusak akibat aktivitas PETI yang mengganggu produksi ikan di Sarolangun.

Wakil Bupati Sarolangun Hillalatil Badri mengatakan jumlah kebutuhan ikan di Sarolangun mencapai 9.000 ton. Hingga tahun ini, produksi ikan di Sarolangun hanya mampu memenuhi 30 persennya saja. "Hasil produksi kita baru 30 sampai 35 persen yang terealisasi di Kabupaten Sarolangun," katanya, Kamis kemarin.

Baca: Tahun 2018 Ini Akan Ada 5 Peristiwa Gerhana Bulan, Ini Jadwalnya

Untuk mencukup kebutuhan ikan, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun mulai mengalakkan budidaya ikan lewat kolam, yang kini banyak dikembangkan kelompok usaha di beberapa kecamatan, salah satunya kelompok usaha Taruna Jaya di Desa Perdamaian, Kecamatan Singkut.

Di sana dikembangkan kolam ikan lele yang dikelola belasan anggotanya. Hilal mengatakan, budidaya ini sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Pemerintah, katanya akan mendukung budidaya ikan di Sarolangun.

"Upaya kita akan menambah demplot-demplot yang ada ini, kita bangun, kita kembangkan lagi," katanya.

Hilal mengaku pemerintah akan mendukung usaha budidaya ikan yang banyak dikembangkan masyarakat. Pemerintah Daerah Sarolangun menggelontorkan dana Rp 1 miliar lewat Dinas Perikanan dan Peternakan untuk mendukung budidaya ikan di Sarolangun.

Pemerintah lanjut Hilal, akan membantu penyediaan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air yang kerap jadi kendala para petani ikan saat kemarau. "Nanti kita akan anggarkan melalui dinas PU untuk dapat menganggarkan sumur bor. Buat sumur bor itu tidak besar, paling Rp 25 juta satu sumur," kata Hilal.

Baca: Soal Pembayaran Zakat, Al Haris Tak Ingin OPD Seperti Tahun 2017

Baca: Ingin Melihat Proses Terjadinya Gerhana Bulan 31 Januari? Simak Jadwal Hingga Jam Puncaknya

Ia juga mengatakan, Pemkab Sarolangun akan menganggarkan mesin pembuat pakan ikan pada APBD-P 2018, untuk membantu petani agar biaya produksi budidaya ikan ditingkat petani bisa ditekan seminimal mungkin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved