Metamfetamine, Narkoba yang Dikonsumsi Jennifer Dunn Ternyata Begini Efek Mengerikannya

Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jennifer Dunn

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suci Rahayu 

TRIBUNJAMBI.COM - Artis Jennifer kembali ditangkap polisi karena kepemilikan narkoba jenis metamfetamin seberat 0,6 gram. 

Jennifer Dunn ditangkap di kediamannya pada Selasa (2/12/2018). 

Penangkapan Jennier Dunn ini menjadi kali ketiga dirinya ditangkap karena kasus serupa. 

Pada tahun 2005 ia ditangkap karena kepemilikan sabu. 

Baca: Okupasi Ancam Tutupan Hutan Sarolangun

Tak jera, pada tahun 2009 ia ditangkap karena menggelar pesta seks dan narkoba di kediamannya. 

Nama Jennifer Dunn kembali muncul dan menghebohkan netizen setelah dirinya terekam dilabrak oleh Shafa Aliya Harris, putri dari Faisal Harris yang dikabarkan dekat dengan Jennifer Dunn. 

Jennifer Dunn kemudian dijuluki pelakor alias perebut laki orang lantaran dinilai telah merebut Faisal dari istri sahnya Sarita Abdul Mukti. 

DI awal tahun 2018 Jennifer kembali ditangkap dan terbukti mengonsumsi metamfetamine. 

Metamfetamine adalah jenis narkoba yang dibuat dari bahan kimia dari turunan zat amfetamine. 

Lab gelap pembuatan metamfetamine atau met. (dunia bebas narkoba)

DIlansir dari Drug Free World, metamfetamine memberikan efek adiksi yang tinggi serta perubahan perilaku, 

Di luar negeri Metamfetamine populer dengan nama meth dan ditetapkan sebagai obat terlarang karena efeknya yang mematikan. 

Semula pengguna metamfetamine mungkin hanya menggunakan dalam dosis rendah untuk beberapa alasan. 

Pengguna dosis rendah biasanya mulai menggunakan metamfetamine untuk tujuan menambah metabolisme, kepercayaan diri dan kenyamanan. 

Metamfetamin akan memberikan efek nyaman dan berenergi yang semu. 

Baca: Pengurus BKMT Dapat Baju Seragam Baru

Baca: Sekda Ajak Pegawai jadi Duta Penebar Kedamaian

Selain itu ada juga yang menggunakan metamfetamine untuk berdiet karena efeknya yang dapat menghilangkan rasa lapar sehingga berat badan akan cepat turun. 

Efek lain dari penggunaan metamfetamine adalah rasa mual, hiperaktif, pola tidur yang kacau dan emosional. 

Metamfetamine juga menyebabkan delusi kekuasaan dan lebih agresif.

Namun karena tingkat adiksi yang tinggi, pengguna dosis rendah yang tidak diawasi akan terus menambah dosisnya. 

Dalam jangka panjang konsumsi metamfetamine akan merusak jantung, otak, dan pembuluh darah hingga menyebabkan kematian. 

Daya ingat pengguna meth akan menurun dan memiliki pemikiran yang abstrak. 

Pengguna yang terabilitasi dan sembuh akan mengalami ingatan yang kosong dan mood swing yang tinggi. 

Metamfetamine akan membuat penggunanya terus menambah dosis hingga tak terkendali. 

Penggunanya akan mengalami tahapan binge atau pesta penggunaan narkoba yang bisa berlangsung tiga hingga 15 hari karena adanya dorongan untuk terus merasa melayang. 

Meth juga dikenal merubah penampilan penggunanya hanya dalam satu tahun penggunaan. 

Raut muka menjadi kusam dan keriput, belum lagi mata yang terlihat layu dan bibir yang kering. 

Perubahan pengguna Metamfetamine. (Drug free world)

Menghilangkan adiksi metamfetamine tidaklah mudah. 

Biasnya setelah 30 sampai 90 hari tidak mengonsumsi metamfetamine, pengguna akan sadar dirinya kehilangan sesuatu. 

Gejala putuz zat ini dapat memicu depresi, kehilangan tenaga, ketidakmampuan merasakan kesenangan hingga keinginan untuk bunuh diri. 

Gejala ini sangat menyakitkan dan susah sehingga tanpa pengawasan pengguna cenderung akan kembali mencari metamfetamine.

Menurut data dari dunia bebas narkoba, 93% pengguna metamfetamine kembali mengonsumsi zat terlarang ini.

Baca: Ini Isi Percakapan Whatsapp Jennifer Dunn dan Lelaki FS, Hingga Terciduk Polisi

Baca: Lapas Khusus Perempuan Akan Dibangun di Kabupaten Muarojambi

Baca: Ini Alasan Mundurnya Ketua Panwas Kecamatan Rimbo Tengah

Berita Terkini