Situs pemerintah pusat dan daerah hingga institusi Polri pun pernah dijebolnya.
Hal itu disampaikan Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi, saat dihubungi Tribunnews.com dan dikutip Grid.ID, Kamis (30/3/2017).
"Dari pemeriksaan ketiga tersangka, saudara SH selaku pembobol telah berhasil membobol lebih dari 4.600 situs."
"Di antaranya situs milik Polri juga ada, situs milik pemerintah pusat dan daerah, beberapa situs luar negeri dan bahkan situs ojek online juga dibobol," ungkap Rikwanto seperti dikutip Tribunnews.com dan dilansir Grid.ID.
Haikal tidak semata bertujuan mencari keuntungan saat ingin menjebol suatu situs.
Ia juga sering meretas suatu situs, seperti situs lembaga tertentu, hanya demi "unjuk gigi".
"Untuk menunjukan kelasnya bahwa dia bisa membobol situs tertentu dengan mudahnya," kata Rikwanto.
"Itu dari pengakuan mereka, mereka yang cerita. SH menceritakan itu ke mereka karena sudah saling percaya," sambungnya.
Yang tidak kalah hebat lagi, lanjut Rikwanto, Haikal bisa punya kemampuan meretas situs dari belajar artikel-artikel di mesin pencari Google secara otodidak.
Rikwanto pun tersenyum karena baru tahu situs institusinya dijebol oleh Haikal yang hanya seorang lulusan SMP.
"Setelah SH tertangkap, baru kita akan tahu bagaimana dia bisa masuk ke situs kami," kata Rikwanto seraya tersenyum.