10 Tahun Mendatang Dialek Orang Rimba Tinggal Nama

Penulis: Teguh Suprayitno
Editor: Deddy Rachmawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Art performance mengenang guru Yusak Hutapea

Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pernikahan SAD dengan masyarakat luar, membuat dialeg suku anak dalam atau orang rimba semakin jarang digunakan. Itu kata Saprudin Kepala Bagian Penerjemah Bahasa Provinsi Jambi, yang membuat dialek Kubu saat ini diambang kepunahan.

“Otomatis kalau sudah menikah dengan masyarakat luar tentu nantinya mereka, menuntut lagi akan menggunakan bahasa keluarga untuk berkomunikasi, untuk sekarang ini sudah banyak SAD yang nikah campur, faktor seperti ini lah yang menjadi akan hilangnya penggunaan dialek bahasa kubu,” jelasnya.

Dirinya juga mengatakan, untuk menjaga kelestarian dialek bahasa Kubu dibutuhkan peran pemerintah, sebab banyaknya alih fungsi hutan menjadi perkebunan, membuat SAD kehilangan tempat sumber makanannya. Sehingga mereka bermigrasi ke luar untuk bertahan hidup.

“Kondisi hutan harus di jaga kelestarianya, sehingga di dalam hutan masih terdapat berbagai sumber makanan, untuk itu pemerintah sebaiknya ikut berperan untuk menjaga hutan,” ungkapnya

Lebih lanjut Saprudin menjelaskan, dalam kurun waktu 10 tahun kedepan bisa saja dialek ini tinggal nama saja, karena sudah tidak ada yang menggunakan lagi.

Tags:

Berita Terkini