Advertorial
Kunker Perdana Bupati Merangin Jambi, Tinjau Wisata, Panen Jagung, dan Dengarkan Aspirasi Warga
Bupati H. M. Syukur melakukan kunker perdana ke Jangkat Timur, meninjau Objek Wisata Air Terjun Serintik Hujan Paneh, berdialog dengan warga.
Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Nurlailis
Ringkasan Berita:Kunker Perdana Bupati Merangin Jambi
- Bupati H. M. Syukur melakukan kunker perdana ke Jangkat Timur, meninjau Objek Wisata Air Terjun Serintik Hujan Paneh, berdialog dengan warga, dan menyerahkan bantuan sosial.
- Bupati mengapresiasi keberhasilan Desa Baru dalam produksi jagung mencapai 112 ton, serta mendorong warga terus menanam karena Bulog siap menampung hasil panen.
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Bupati Merangin, H. M. Syukur, melakukan kunjungan kerja (kunker) perdananya sejak dilantik sebagai Bupati Merangin.
Kunjungan ini merupakan realisasi janji kampanyenya untuk berkantor di kecamatan minimal sekali setiap bulan.
Kecamatan pertama yang dikunjungi adalah Kecamatan Jangkat Timur, wilayah terjauh di Kabupaten Merangin, pada Jumat (21/11) dan Sabtu (22/11).
Baca juga: Saksi Kata, Cerita Pengacara soal Penganiayaan Guru Paimen di SMPN 32 Merangin
Bupati H. M. Syukur berangkat dari Rumah Dinas Bupati pukul 08.00 WIB bersama istrinya, Hj. Lavita Syukur, serta para kepala OPD.
Rombongan menempuh perjalanan menuju wilayah Luhak 16 dan sekitar pukul 10.30 WIB singgah di Objek Wisata Air Terjun Serintik Hujan Paneh, Desa Talang Paruh, Kecamatan Lembah Masurai.
Kedatangan mereka disambut Camat Lembah Masurai, 15 kepala desa, dan warga setempat.
Di lokasi wisata, Bupati meninjau perkembangan Serintik Hujan Paneh yang mulai kembali aktif setelah vakum akibat Covid-19. Ia mengapresiasi keindahan dan pengelolaan kawasan wisata tersebut.
“Pemandangan objek wisatanya bagus. Tinggal lagi perbaikan infrastruktur jalan menuju kawasan Serintik Hujan Paneh dan promosinya saja,” ujarnya.
Baca juga: Berperan Selamatkan Bilqis, 3 Pegawai Merangin Dapat Penghargaan dari Bupati
Objek wisata ini dikelola BUMDes Bhakti Jaya di bawah kepemimpinan Fauzan, yang menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan kini mulai stabil dan menyumbang PADes.
Usai menikmati pemandangan dan menunaikan Salat Jumat di masjid desa, Bupati berdialog dengan camat, para kades, serta tokoh masyarakat.
Keluhan utama warga masih terkait perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan. Bupati kemudian menyerahkan santunan kepada anak yatim, warga kurang mampu, dan bantuan pembangunan masjid.
Perjalanan dilanjutkan ke Posyandu Desa Muara Madras, Kecamatan Jangkat, di mana Hj. Lavita Syukur memimpin kegiatan bertema Germas.
Sementara itu, Bupati bertolak ke Desa Baru, Kecamatan Jangkat Timur, untuk meninjau kebun jagung yang menjadi bagian dari program ketahanan pangan.
Rombongan tiba pukul 15.30 WIB dan disambut antusias warga serta petani.
Bupati mengaku terkesan melihat hasil panen jagung yang subur dan berdampingan dengan kebun kopi.
“Ini luar biasa. Desa Baru berhasil memproduksi sekitar 112 ton jagung dalam tiga bulan dengan nilai ekonomi berkisar Rp 840 juta,” ungkapnya.
Ia menegaskan agar warga tidak ragu menanam jagung karena Bulog siap menampung hasil panen.
Perjalanan berlanjut ke Desa Rantau Suli untuk beristirahat sejenak sebelum menuju Desa Tanjung Benuang guna meletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Hafiz Qur’an Al-Faruq.
“Agama adalah benteng terakhir generasi penerus dari gempuran perkembangan zaman,” harap H. M. Syukur sembari menyerahkan bantuan pembangunan ponpes.
Sore hari, Bupati menuju lokasi perkemahan di Tepian Batang Tembesi, Desa Jangkat.
Meski akses jalan ekstrem, rombongan tiba pukul 18.00 WIB.
Mereka membangun mushalla darurat dan salat Magrib berjemaah, kemudian berdialog dengan camat, 14 kepala desa, tokoh masyarakat, dan kepala OPD.
Sebelum dialog, peserta menikmati hidangan khas berupa Nasi Hibus yang disajikan dengan cara bajamba.
Dialog berlangsung hangat di bawah penerangan obor bambu.
Warga kembali menyampaikan keluhan soal jalan, terutama di enam desa: Pematang Pauh, Kabu, Beringin Tinggi, Talang Tembago, Tanjung Alam, dan Tanjung Mudo. Mereka juga meminta jalan alternatif dari Jangkat Timur menuju Pasar Lembah Masurai.
Bupati menjawab bahwa pemerintah telah mengantisipasi dengan menganggarkan pembelian grader dan bomax pada 2026.
“Kita gotong royong. Kita keroyok sama-sama, kita bangun sama-sama,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan rencana menghadirkan investor untuk mengembangkan potensi kopi, kulit manis, nilam, dan komoditas unggulan lainnya.
“Para investor sudah siap, tinggal menyusun waktu saja,” ujarnya.
Hari pertama kunker ditutup dengan malam keakraban di sekitar api unggun.
Kegiatan akan dilanjutkan pada Sabtu (22/11) dengan agenda berikutnya yang sudah disiapkan.
Update berita Tribun Jambi di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Kunker-Perdana-Bupati-Merangin-Jambi.jpg)