Advertorial

Dosen Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi FKIP UNJA Ajak Mahasiswa Diskusi Sinema Budaya

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi menggelar Diskusi Sinema pada acara Sepekan Beselang pada 13-19 oktober 2025

Editor: Suci Rahayu PK
Humas Unja
DISKUSI - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi menggelar Diskusi Sinema pada acara Sepekan Beselang pada tanggal 13-19 oktober 2025 di Universitas Jambi kampus Mendalo. 

TRIBUNJAMBI.COM, Jambi - Ruang pertunjukan Gedung Sosial Science Laboratory Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi, dipenuhi para mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, Senin (13/10/2025).

Para mahasiswa mengikuti Diskusi Sinema pada acara Sepekan Beselang yang diinisiasi oleh Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi FKIP UNJA, yang digelar pada tanggal 13-19 oktober 2025 di Universitas Jambi kampus Mendalo.

Mengangkat tema karya film mahasiswa Program Studi Sendratasik,  dari mata kuliah Sosioantropologi Seni, berupa film dokumenter tentang  tradisi Dana  Anak Ayam karya seniman Syahril Jahari dari Sanggar Seni Mayang Mangurai Kabupaten Batang Hari.

Dipandu Galuh Tulus Utama,S.Pd.,M.Sn. Dosen pengampu mata kuliah sekaligus pemantik diskusi, menjelaskan proses kerja pendokumentasian budaya yang paling ringan dalam pembuatan film genre dokumenter.

"Genre dokumenter memberikan peluang bagi Mahasiswa untuk merespon gejala sosial budaya dalam keseharian", ujar Galuh

Mahasiswa dapat memanfaatkan peranti gawai untuk mengakses realitas kebudayaan sebagai dokumen yang hidup.

Baca juga: Ribuan Sumur Minyak Rakyat di Jambi, Produksi Harian Bisa Tembus 9.000 Barel

Baca juga: Mutasi Perwita Tinggi TNI Oktober 2025, 286 Pati Kena Mutasi dan Rotasi

Galuh manekankan  pada sineas dalam meriset tidak boleh berbenturan dengan budaya,  hal ini penting agar keberlanjutan kebudayaan sebagai manisfestasi atau ruh masyarakat tetap terpancar dalam produk yang dihadirkan.

Universitas  melalui mahasiswa harus bisa menjadikan tridharma perguruan tinggi pada hasil pembelajaran, penelitian, dan pengabdian yang berdampak pada wilayah sosial budaya.

"Diskusi ini menjadi ruang apresiasi kolaboratif yang diharapkan bisa membangkitkan sensibilitas akademik dalam merespon isu-isu yang ada di provinsi jambi", ungkapnya.

Bertajuk tradisi ke sinema; film dokumenter dan memori kolektif, selain diskusi juga ada Workshop Digitalisasi Arsip, Pameran Temporer dengan tema kiprah Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi, serta Pertunjukan Panggung Terbuka sebagai media ekspresi para mahasiswa.

Klik www.UNJA.ac.id untuk melihat berita lainnya. (adv)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi

Baca juga: Kanwil Kementerian HAM Jambi Gelar Analisis Produk Hukum Daerah dari Perspektif HAM

Baca juga: Mutasi Perwita Tinggi TNI Oktober 2025, 286 Pati Kena Mutasi dan Rotasi

Baca juga: Fakta Soal Chairul Tanjung Pemilik Trans7 Ramai Seruan Boikot, Dulu Pedagang Kini Hartanya Fantastis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved