Advertorial
Menjemput Kembali Kejayaan Pendidikan dari Tanah Muaro Jambi
Pada 2024, ratusan siswa di Muaro Jambi dilaporkan tidak mampu melanjutkan studi. Seperti di SMPN 60 Desa Tantan, terdapat 46 murid yang harus
Padahal dua hal itu menjadi indikator kemampuan dasar seorang pelajar.
Rendahnya kapasitas dalam numerasi dan literasi akan menghambat proses pembelajaran di semua mata pelajaran. Tanpa kemampuan membaca dan berhitung yang kuat, anak akan kesulitan memahami konsep sains dan ekonomi yang berguna bagi masa depannya.
Bukan Sekadar Jargon
Meski begitu, Muaro Jambi memilih untuk tidak menutup mata. Pemerintah daerah menjadikan data itu sebagai acuan untuk merumuskan intervensi yang tepat.
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi boleh dibilang mulai mengambil jalur berbeda. Hal ini berbeda dari daerah lain yang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) secara normatif.
Agenda mendesak bagi kemajuan daerah kerap dianggap sekadar rutinitas belaka, tanpa berbasis kebutuhan dan masalah nyata.
Dalam implementasinya, Pemkab Muaro Jambi melangkah dengan visi berani untuk menjadikan kualitas pendidikan salah satu prioritas pembangunan. Tak ingin sekadar "meningkatkan" capaian, tetapi ingin melompat jauh.
Melalui program “Maju SDM”, pembangunan sumber daya manusia ditempatkan sebagai prioritas utama, dengan indikator konkret seperti harapan lama sekolah, capaian literasi, hingga indeks literasi digital.
Pemkab Muaro Jambi membangun kerangka kebijakan yang kokoh melalui penguatan data, penyusunan indikator, hingga perencanaan program yang lebih terarah dan berdampak.
Visi tersebut bukan sekadar jargon, tetapi diwujudkan lewat indikator konkret. Sejumlah indikator itu antara lain harapan lama sekolah, capaian literasi dan numerasi siswa, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat, hingga indeks literasi digital.
Semua parameter itu bisa diukur dan dipantau bersama oleh para pemangku kepentingan, terutama masyarakat.
Buah Kolaborasi
Transformasi ini tidak berjalan sendiri. Dukungan datang dari mitra strategis seperti Tanoto Foundation yang selama ini memberikan beasiswa, pelatihan, hingga pendampingan kebijakan.
Pendekatan yang diambil oleh Tanoto Foundation yakni menyelaraskan rencana daerah dengan arah pembangunan nasional. Rancangan kebijakan daerah ini diselaraskan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang memberi perhatian besar pada terwujudnya pendidikan berkualitas.