Berita Viral
21 Siswa SD Muntah-Muntah Setelah Santap Makan Bergizi Gratis di Tembilahan
Puluhan siswa SD Negeri (SDN) 032 Tembilahan dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan massal usai menyantap MBG.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Puluhan siswa SD Negeri (SDN) 032 Tembilahan diduga alami keracunan massal usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (22/8/2025) malam.
Peristiwa ini menyulut kepanikan di kalangan orang tua dan memunculkan tanda tanya besar mengenai standar kebersihan penyediaan makanan di sekolah.
Insiden bermula pada siang hari, ketika pihak sekolah membagikan menu mi kuning dan ayam kepada para siswa.
Hidangan itu merupakan bagian dari program pemerintah yang digadang-gadang sebagai solusi untuk memenuhi gizi anak sekolah dasar.
Namun, beberapa jam kemudian, suasana berubah drastis.
Satu per satu siswa mulai mengeluhkan sakit perut, pusing, dan muntah-muntah.
Dalam waktu singkat, informasi berantai dari para wali murid membuat orang tua bergegas menuju rumah sakit dengan wajah panik.
Suasana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Puri Husada Tembilahan pun mendadak riuh.
Orang tua yang membawa anak mereka terlihat kalut. Tangisan anak-anak yang kesakitan bercampur dengan teriakan keluarga yang meminta perawat segera memberi penanganan.
Tenaga medis pun dibuat sibuk, berusaha memberikan pertolongan pertama kepada puluhan pasien yang datang hampir bersamaan.
Sejumlah wali murid menduga penyebabnya ada pada makanan yang dibagikan sekolah hari itu.
Salah seorang orang tua siswa dari kelas 2A bahkan menyebut anaknya sempat menolak makan lantaran mencium aroma tak sedap dari mi.
“Soalnya tadi anak cerita katanya mie nya bau. Di kelas 2A laporan sementara ada 4 orang yang mual sama muntah,” ujar wali murid tersebut saat ditemui di rumah sakit.
Kesaksian lain datang dari Titin, orang tua salah satu korban.
Ia mengaku anaknya sempat memakan hidangan tersebut meski banyak siswa memilih tidak menyentuhnya.
Setelah pulang, kondisi anaknya justru memburuk.
“Hari ini saya tahu dari siswa dan para orangtua lainnya. Banyak anak tidak mau makan, tapi anak saya makan.
Setelah pulang, dia muntah-muntah sampai tidak sadarkan diri, lalu saya bawa ke RSUD,” jelas Titin dengan suara bergetar.
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr. Rahmat, membenarkan adanya gelombang pasien anak-anak dari SDN 032 yang masuk ke IGD.
Ia menyebut setidaknya ada 21 siswa yang ditangani pihak rumah sakit.
“Diagnosa awal menunjukan gejala keracunan makanan. Gejala yang ditunjukan seperti mual, muntah dan pusing,” ungkap dr. Rahmat saat dikonfirmasi Sabtu (23/8/2025).
Rahmat menjelaskan bahwa kondisi anak-anak itu tidak seragam.
Beberapa di antaranya membutuhkan perawatan intensif karena mengalami dehidrasi berat, sementara sebagian lainnya diperbolehkan pulang namun tetap dipantau ketat.
“Kondisi mereka belum sepenuhnya stabil sehingga tetap dalam pemantauan.
Selain itu, beberapa siswa lainnya juga mendapat perawatan di RS 3M Tembilahan,” tambahnya.
Hingga Sabtu pagi, kepanikan masih terasa di lingkungan sekolah maupun perumahan warga. Program Makanan Bergizi Gratis yang semula dimaksudkan untuk menyehatkan anak-anak kini justru memicu kekhawatiran.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat disebut sudah mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi pemicu.
Investigasi lebih lanjut masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan sumber keracunan.
Artikel ini diolah dari Tribunpekanbaru
Baca juga: Puluhan Siswa SD di Tembilahan Keracunan Massal Usai Konsumsi Makan Bergizi Gratis
Detik-Detik Peringatan KM Cahaya Subi Tenggelam di Natuna, Sempat Abaikan Tanda Bahaya |
![]() |
---|
Kades Beristri Nikahi Anak 16 Tahun yang Digerebek Bersamanya biar tak Dihukum |
![]() |
---|
Detik-detik Maling Motor Roboh Tertembak, Sempat Jual Kendaraan Rp 6 Juta |
![]() |
---|
Nasib SY Dihajar dan Disekap Kenalan dari Medsos, Korban Tolak Hubungan Intim |
![]() |
---|
UGM Bela Jokowi Lagi: Ijazahnya Otentik, Itu Kertas Zaman Dahulu, Sudah Pudar Warnanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.