Rocky Gerung Sebut Beban Jokowi dan Prabowo Berkurang Usai KPK OTT Immanuel Ebenezer, Kenapa?

TRIBUNJAMBI.COM - Penangkapan Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau Noel, dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut menjadi beban berat bagi Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Namun, di tengah pandangan tersebut, pengamat politik Rocky Gerung justru memberikan analisis berbeda.

Menurutnya, kasus ini justru dapat meringankan beban kedua tokoh tersebut.

Untuk diketahui, KPK mengamankan Noel pada Rabu (20/8/2025) malam.

Noel diamankan terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebutkan barang bukti yang disita meliputi uang tunai dan 22 kendaraan mewah, termasuk mobil sport Nissan GT-R R35 "Godzilla" dan beberapa motor Ducati serta Vespa.

Rocky Gerung menyoroti status Immanuel Ebenezer yang bukan hanya pejabat.

Noel juga Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), kelompok relawan pendukung Jokowi sejak 2014.

Baca juga: OTT KPK Immanuel Ebenezer: Sinyal Prabowo Bersih-bersih Orang Jokowi atau Komitmen Berantas Korupsi?

Baca juga: Emosi Lisa Mariana Meledak Usai Tes DNA Negatif, Sakit Hati ke Ridwan Kamil: Anak Lo Udah Mati

Baca juga: Hotman Paris Murka, Desak Dedi Mulyadi Sanksi Kades: Balita di Sukabumi Meninggal Tragis, Cacingan

Terjeratnya Noel dalam kasus korupsi, menurut Rocky, memperkuat narasi bahwa rezim sebelumnya "memelihara" individu-individu dengan pikiran koruptif.

"Sangat logis memang, bila akhirnya orang membuat penalaran kalau relawan-relawan Jokowi ternyata rakus kekuasaan sekaligus rakus uang, itu artinya bosnya juga rakus," kata Rocky dalam video di kanal YouTube pribadinya.

Rocky Gerung menilai, kasus ini menambah beban psikologis Jokowi yang sebelumnya sudah didera tudingan ijazah palsu dan masuk dalam daftar presiden korup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

"Kasihan aja Presiden Jokowi yang harusnya ikut diselamatkan oleh para pendukungnya, oleh relawan, oleh buzzer. Ternyata relawan dan buzzer ini juga tidak kalah rakus," ujarnya.

Tidak hanya Jokowi, Rocky Gerung juga menyebut kasus ini menjadi beban bagi Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, penangkapan Noel akan menjelekkan citra Indonesia di mata internasional.

Serta menghambat upaya Prabowo untuk menarik investasi.

"Tatapan mata internasional buat Indonesia tidak layak investasi karena yang mau diinvestasikan dikorupsi," jelasnya.

Rocky Gerung memprediksi indeks korupsi Indonesia akan menurun drastis, yang pada akhirnya merusak reputasi negara. 

Baca juga: Ketum PDIP Megawati Larang Kepala Daerah Ikut Retret di Magelang, Wamenaker Noel: Pendendam

Baca juga: Kronologi Tragedi Berdarah di Palembang: Penusukan Sadis Disaksikan Langsung oleh Anak Korban

"Presiden Prabowo berupaya untuk menahan supaya Indonesia tidak jadi bahan olok-olok di dunia, ternyata justru dari dalam kabinet sendiri itu menyumbang negative impression," tandasnya.

Terlepas dari analisis Rocky, konferensi pers resmi KPK dijadwalkan pada Jumat siang (22/8/2025) untuk mengumumkan secara rinci konstruksi perkara dan kronologi OTT ini.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMJyVjgswm--gAw?ceid=ID:id&oc=3

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wamenaker RI Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK, Rocky Gerung: Beban Jokowi dan Prabowo, https://www.tribunnews.com/nasional/2025/08/22/wamenaker-ri-immanuel-ebenezer-kena-ott-kpk-rocky-gerung-beban-jokowi-dan-prabowo