Ratusan Warga Kepung PLTA Kerinci

Profil PT Kerinci Merangin Hidro di Balik Ricuh Unjuk Rasa Warga Pulau Pandan

Ratusan warga Desa Pulau Pandan terlibat kericuhan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Kerinci Kamis (21/8/2025).

Penulis: Herupitra | Editor: Heri Prihartono
TRIBUN JAMBI/HERUPITRA
BLOKADE JALAN NASIONEL - Jalan nasional Kerinci arah Jambi diblokade pengunjuk rasa PLTA Kerinci pada Jumat (22/08/2025) petang. Warga memasang palang jalan dan membakar. 

Ia juga membantah tudingan bahwa proyek merusak ekosistem sungai dan mempersulit warga mencari ikan. "Bangunan sebesar ini bikin ikan susah, mustahil," katanya.

 Lebih lanjut, Ansori dengan tegas menolak klaim warga yang menyebut perusahaan pernah menjanjikan ganti rugi sebesar Rp300 juta.

"Tidak ada yang menjanjikan 300 juta. Konyol saya kalau pernah menjanjikan, bukan uang sedikit itu," pungkasnya.

Pihaknya melalui Timdu masih membuka kesempatan bagi warga yang belum menerima kompensasi untuk mengambil haknya.

Profil Singkat PT Kerinci Merangin Hidro (KMH)

Nama Perusahaan: PT Kerinci Merangin Hidro (KMH)

Induk Perusahaan: PT Bukaka Teknik Utama Tbk, yang merupakan bagian dari Kalla Group.

Proyek Utama: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Merangin di Kabupaten Kerinci, Jambi. Proyek ini juga sering disebut PLTA Batang Merangin.

Kapasitas Proyek: Dirancang untuk memiliki kapasitas total 350 Megawatt (MW), yang terdiri dari empat unit turbin dengan kapasitas masing-masing 87,5 MW.

Status Proyek: Ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah Indonesia. 

Tujuannya adalah untuk memperkuat pasokan listrik di jaringan Sumatera dan mendukung program energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Latar Belakang: Rencana pembangunan proyek ini telah ada sejak tahun 2000-an. 

Seiring perjalanannya, proyek ini menghadapi tantangan signifikan terkait pembebasan lahan, konflik sosial dengan masyarakat lokal, dan isu-isu lingkungan serta adat.

Meskipun memiliki nilai strategis yang tinggi, pelaksanaannya terus diwarnai oleh dinamika sosial yang kompleks di tingkat tapak.

Baca juga: Sengketa Kompensasi PLTA Kerinci: Warga Bertahan, Perusahaan Sebut Proyek Tetap Lanjut

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved