Berita Viral

Terbongkar Isi Chat WA Ancaman pada Dea Permata Selama 3 Bulan, Sang Ibu: Pernah Tolong Orang

Terbongkar isi chat ancaman kepada Dea Permata Karisma (27) selama tiga bulan terakhir sebelum tewas mengenaskan di rumahnya.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Terbongkar Isi Chat WA Ancaman pada Dea Permata Selama 3 Bulan, Sang Ibu: Pernah Tolong Orang 

Hal senada pun diungkap oleh adik korban, Rafi Karisma (19).

Suasana saat orangtua Dea Permata Karisma di TKP pembunuhan, Selasa (12/8/2025). Sosok terduga pembunuh Dea Permata Karisma, wanita di Purwakarta tengah jadi sorotan. Disinyalir pelaku meninggalkan jejak di TKP.
Suasana saat orangtua Dea Permata Karisma di TKP pembunuhan, Selasa (12/8/2025). Sosok terduga pembunuh Dea Permata Karisma, wanita di Purwakarta tengah jadi sorotan. Disinyalir pelaku meninggalkan jejak di TKP. (Kolase Tribun Priangan)

Rafi menyebutkan bahwa Dea merupakan anak kedua dari lima bersaudara.

‎"Terakhir ketemu hari Sabtu (9/8) kemarin, kami sekeluarga main ke rumah sini yang di Jatiluhur," kata Rafi, Selasa (12/8/2025).

‎Ia mengatakan, Dea merupakan sosok yang penyayang kepada keluarga.

"Teteh (Dea) mah baik, kalau ketemu kami adik-adiknya suka nawarin jajan," kata Rafi.

Rafi tak menyangka bahwa pertemuan dengan sang kakak pada akhir pekan tersebut menjadi hari terakhir pertemuannya.

Kronologi Pembunuhan

Jasad Dea pertama kali ditemukan oleh asisten rumah tangganya dalam kondisi bersimbah darah dengan sejumlah luka tusuk.

Garis polisi telah terpasang di sekitar rumah sejak pukul 16.00 WIB, dan aparat kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa sejumlah saksi.

Pembunuhan itu diduga dilakukan siang. Soalnya, tetangga korban sempat bersama korban berbelanja.

Detik-detik terakhir Dea Permata Karisma sebelum dibunuh itu diungkap tetangganya yang bernama Salbiah.

‎"Tadi sekitar jam 10 pagi, saya mau beli sayur. Bu Dea juga keluar, kayaknya mau belanja. Jam 11 siang, kami pulang hampir bersamaan," ujar Salbiah.

‎Saat itu, kata Salbiah, Dea terlihat normal.

"Saya sempat sapa dia yang lagi makan. Dia bilang buru-buru karena mau hujan dan jemurannya banyak," ujar Salbiah.

‎Tak disangka, beberapa jam kemudian, pembantu Dea berlari ketakutan sambil berteriak, "Ibu-ibu, Bu Dea dibunuh," kata Salbiah menirukan pembantu korban.

‎Ia menyebutkan, kejadian terungkap ketika pembantu Dea pulang dari warung sekitar jam 13.00 WIB.

‎"Dia disuruh beli minuman. Pas balik, langsung nemuin Bu Dea sudah tidak bernyawa," kata Salbiah.

‎Salbiah dan warga lain langsung bergegas ke rumah Dea.

Saat akan masuk rumah, Salbiah mengaku mengurungkan niatnya setelah melihat ada jejak kaki yang berdarah.

"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut," katanya.

‎"Kayak bekas kaki habis menginjak darah," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved