Kebakaran di Kota Jambi

Rumah Kayu yang Nikma Bangun sejak 1991 di Sudut Kota Jambi Terbakar Dini Hari Tadi

Kios di Jalan Marsda Surya Dharma, Kenali Asam Bawah, Kota Baru, Kota Jambi dilalap si jago merah pada Selasa(12/8/2025) dini hari.

Penulis: tribunjambi | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunjambi.com/ Syrillus Krisdianto
LUDES TERBAKARA - Sebuah toko jahit di Jalan Marsda Surya Dharma, Kenali Asam Bawah, Kota Baru, Kota Jambi atau di depan kawasan SMPN 18 Kota Jambi ludes terbakar pada Selasa (12/8/2025) dini hari. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kios di Jalan Marsda Surya Dharma, Kenali Asam Bawah, Kota Baru, Kota Jambi atau lebih dikenal kawasan SMPN 18 Kota Jambi dilalap si jago merah pada Selasa(12/8) dini hari. Kejadian tersebut diduga diakibatkan korsleting arus listrik.

Pantauan Tribun, kejadian tersebut menghanguskan satu toko dan kabel internet dan listrik di kawasan itu.

Kondisi itu memaksa petugas PLN dan penyedia layanan internet memperbaiki kabel di kawasan tersebut.

Nikma (62), seorang pemilik sewa toko mengatakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 00.30 WIB. 

“Awalnya adik saya mendengar suara ‘tek tek tek’ dari dalam rumah dan mengira ada pencurian. Saat mengecek asal suara itu, tiba-tiba api melalap toko,” katanya, Selasa (12/8) pagi di lokasi.

Dia menuturkan, adiknya tersebut langsung memanggilnya untuk meminta pertolongan.

“Saat membuka pintu, api besar. Kami panik sehingga meminta bantuan,” tuturnya.

Nikma menjelaskan, api yang melalap toko tersebut sangat besar, membubung sekitar 10 meter.

“Apinya melebihi pohon di kawasan toko itu, kami semakin panik,” jelasnya.

Dia menerangkan, pemadam kebakaran (Damkar) dengan cepat datang ke lokasi untuk memadamkan api.

“Damkar sigap, ada empat armada diturunkan untuk memadamkan api itu, sehingga api padam sekira setengah jam kemudian,” terangnya.

Sayangnya, rumah yang mereka bangun sejak 1991 itu tidak terselamatkan.

Di ceritakan Nikma, sebelum pindah ke rumahnya saat ini--yang jaraknya sekitar 20 meter dari lokasi rumah terbakar--ia dan suami tinggal di kios tersebut. Ia pindah ke rumah baru sekitar 12 tahun terakhir.

"Rumah ini kami buat tahun 1991, kala itu saya baru menikah dan baru belajar hidup mandiri, namun hari ini terbakar semua," kenangnya.

Kios dua pintu tersebut memang terlihat hangus terbakar tanpa ada sisa, bahkan mesin jahit dan semua dagangan yang ada di sana juga tidak ada yang bisa difungsikan.

Kios yang dibagun sejak 1991 tersebut memang masih mempertahankan bentuk dan material aslinya, yaitu terbuat dari kayu, sehingga mudah terbakar.

Kios yang awalnya rumah dibagi menjadi dua bagian: satu disewakan ke tukang jahit, sementara satunya digunakan Nikma untuk berjualan manisan.

Namun, walaupun sudah habis terbakar, Nikma masih tetap bersyukur karena tidak merembet ke rumah keluarganya yang lain.

"Beruntung angin tadi malam tidak kencang, dan pihak damkar juga terlebih dahulu menyiram rumah yang ada di sekitar," ujarnya.

Penyewa Baru Pulang Dari Toko

Siti Hindun (42), penyewa toko mengatakan dirinya pulang dari toko sekira pukul 22.00 WIB pada Senin malam.

Dia menyewa toko tersebut, untuk membuka usaha jahit dan berjualan minuman.

“Aku pulang setelah menjahit sambil berjualan minuman, untuk beristirahat,” katanya. 

Dia menuturkan, saat beristirahat di rumahnya, tiba-tiba mendapatkan telepon dari nomor tak dikenal.

Ponsel Siti Hindun berdering sekitar pukul 00.30 WIB. Tidak ada nama dalam panggilan tersebut. Hanya nomor yang tidak dikenal.

Ternyata panggilan tersebut mengabarkan kios tempat ia jualan sedang terbakar hebat. Info tersebut membuat jantungnya hampir copot.

Siti Hindun yang tinggal di Kebun Bohok langsung mengajak suaminya melihat ke kios mereka.

Benar saja, kios tempat ia berjualan telah hangus terbakar tanpa menyisakan satu pun barang.

"Saya hampir pingsan saat melihat kios saya sudah tidak ada lagi," ujarnya.

Saat ditanya apakah ia mengenali siapa yang memberi tahu dia. Siti mengatakan ia tidak mengenalinya. Namun, orang tersebut mengaku menelepon karena ada nomor telepon Siti depan kios mereka.

"Mereka melihat nomor saya di spanduk itu," ujarnya sambil menunjuk bekas kios yang terbakar

“Waktu itu lagi tiduran, tiba-tiba ponsel berdering. Saat kuangkat, ternyata dikabarkan toko jahitku terbakar,” tuturnya. 

Sontak, Siti panik dan histeris saat mendengar kabar tersebut.

“Segera aku berlari ke lokasi, namun api sudah membesar,” jelasnya. 

Dia menerangkan, atas kejadian tersebut dirinya mengalami kerugian ratusan juta. 

“Mesin jahit, dasar pakaian, serta alat pembuat minuman habis terbakar. Total kerugian sekira Rp50 juta, beda lagi dengan bangunan, kalau ditotalkan sekira Rp100 juta kami mengalami kerugian,” terangnya.

Penyebab Kebakaran

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, Mustari Affandy memastikan penyebab kebakaran yang berada di depan SMP 18 Kota Jambi adalah korsleting listrik.

"Dari hasil penyelidikan kita di lapangan, kebakaran dini hari tadi diduga berasal dari adanya konsleting listrik," ujarnya Selasa pagi (12/8).

Kebakaran tersebut menghaguskan dua unit kios dalam waktu sekejap.

Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam pristiwa tersebut, sementara kerugian masih belum diketahui.

Dinas Damkartan Kota Jambi yang menurunkan 17 personel dan baru berhasil menaklukan api setelah 60 menit.

 

(Tribunjambi.com/Syrillus Krisdianto/M Yon Rinaldi)

 

Baca juga: HRD Marah gara-gara Karyawan Resign Lima Menit setelah Terima Gaji Pertama

Baca juga: Pilu Balita Empat Tahun Hilang Nyawa di Tangan Ayah dan Ibu lantaran Bicara Kasar

Baca juga: Korsleting Listrik Picu Kebakaran Toko Jahit di Kota Jambi, Pemilik Rugi Besar

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved