Berita Nasional
FANTASTIS! Kemenkomdigi Ungkap Kerugian Akibat Kejahatan Siber dalam 3 Bulan: Capai Rp476 Miliar
Komdigi mencatat kerugian finansial akibat kejahatan siber dalam rentang waktu November 2024 hingga Januari 2025 capai Rp476 miliar.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat kerugian finansial akibat kejahatan siber dalam rentang waktu November 2024 hingga Januari 2025.
Angkanya telah mencapai angka fantastis, yakni Rp476 miliar.
Jumlah itu membuat kejahatan siber di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Menurut Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, penipuan di ruang digital adalah ancaman nyata yang sangat merugikan masyarakat.
Data yang dihimpun pemerintah menunjukkan, jumlah laporan pengaduan tentang penipuan digital yang masuk ke sistem pengaduan publik hingga pertengahan 2025 sudah mencapai 1,2 juta laporan.
Angka-angka ini menjadi peringatan bagi pemerintah untuk bertindak cepat.
Nezar Patria menekankan pentingnya penguatan perlindungan bagi warga Indonesia di ruang digital, serta memastikan kedaulatan teknologi nasional.
"Tidak hanya diwujudkan melalui penguatan regulasi dan literasi digital, tetapi juga melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan artifisial (AI) untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan siber sejak dini," ujar Nezar.
Baca juga: Prabowo-Gibran Perkuat Pertahanan Melalui Hilirisasi Digital Atasi Ancaman Siber: Konsep Kita DDNA
Baca juga: PRAJURIT TNI Gugur di Intan Jaya, KKB Papua Klaim Tembak 3 Aparat
Baca juga: KAPAN Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Keluar? Bagaimana Prosesnya?
Ia berpendapat bahwa teknologi seharusnya menjadi alat untuk memperkuat pertahanan masyarakat, bukan sebaliknya.
Oleh karena itu, Komdigi bekerja sama dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.
Kerjasama itu untuk mengidentifikasi para pelaku spam dan scam, baik yang beroperasi dari dalam maupun luar negeri.
Lebih lanjut, Nezar Patria juga menyampaikan bahwa visi Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kemandirian teknologi nasional yang berbasis pada kemampuan dalam negeri.
"Indonesia tidak boleh menjadi korban dari kolonialisme digital dan eksploitasi data oleh kekuatan asing," tegasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Muncul Isu Damai usai Oknum Ketua RT ini Nodai Anak Laki-Laki 12 Tahun
Baca juga: PRAJURIT TNI Gugur di Intan Jaya, KKB Papua Klaim Tembak 3 Aparat
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jambi Minggu 10 Agustus 2025, Kota Jambi hingga Kerinci Hujan
Baca juga: Sosok Letjen TNI Tandyo Budi Revita, Jenderal Bintang 3 yang Akan Dilantik Jadi Wakil Panglima TNI
Strategi Iran dalam Perang Siber Melawan Israel, Intai CCTV Rumah Warga |
![]() |
---|
Pakistan Lancarkan Serangan Siber Terbesar Sepanjang Sejarah untuk Balas India |
![]() |
---|
Bawaslu Provinsi Jambi Perkuat Pengawasan Kampanye di Medsos dan Pengawasan Siber Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kadiskominfo Provinsi Jambi Sebut Cybersecurity Drilltest Penting Perkuat Pengamanan Siber |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.