Berita Viral

Viral Wanita dengan Keterbatasan Mental 2 Kali Dirudapaksa di Padang, Hamil Kedua Malah Diusir

Viral wanita dengan keterbatasan mental jadi korban rudapaksa hingga hamil dan diusir keluarganya di Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman

Editor: Suci Rahayu PK
EVA.VN
WANITA HAMIL DIUSIR: Ilustrasi untuk berita pilu menghampiri korban rudapaksa di Padang. Ia diusir karena dianggap pembawa sial. 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral wanita dengan keterbatasan mental jadi korban rudapaksa hingga hamil dan diusir keluarganya di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.

Wanita berinisial SK (24) itu dua kali dimanfaatkan orang tak bertanggungjawab hingga hamil.

Di kehamilan keduanya yang berusia 7 bulan, SK diusir dari rumahnya oelh tetangganya karena dianggap membawa sial.

"Anak ini memang mengalami kekurangan, tapi dia rajin. Apa yang disuruh dia lakukan asal bisa dapat makanan," tutur Desi, seorang warga yang menaruh kepedulian, pada Jumat (25/7/2025).

Sebuah kalimat yang melukiskan betapa rapuhnya posisi SK, yang kepolosannya justru menjadi celah bagi pihak tak bertanggung jawab untuk memanfaatkannya.

Ini adalah kehamilan kedua bagi SK. Anak pertamanya lahir pada Februari 2024, juga tanpa seorang ayah yang bertanggung jawab.

Kini, nasib pilu itu kembali terulang, menyisakan tanda tanya besar tentang identitas pelaku keji yang dengan tega memanfaatkan keterbatasan SK.

"Saat melahirkan pertama, warga dan bidan desa yang membantu. Kami kasihan melihat dia," tambah Desi, menggambarkan kepedulian yang kontras dengan tindakan pengusiran yang baru saja terjadi.

Baca juga: 2 Balita di Samarinda Tewas Diduga Dibunuh Ayah Kandung, Pelaku Juga Lukai Nenek Buyutnya

Baca juga: Viral Ambulans Puskesmas di Konawe Selatan Bawa Jeriken Isi Solar, Saat Ditanya Sebut Emergency

Ungkapan ini menyoroti paradoks dalam masyarakat, di mana empati dan stigma bisa hidup berdampingan.

Usman Tanjung, warga lainnya, tak mampu menyembunyikan keterkejutannya atas viralnya video pengusiran SK.

Ia buru-buru menegaskan bahwa tindakan keji itu sama sekali tidak mewakili seluruh warga nagari yang ada di Batang Anai.

"Kita justru sering membantu SK ini, kita kasihan dengan kehidupannya, dan kita tidak pernah mengusir beliau," ujarnya, menggarisbawahi bahwa keprihatinan dan bantuan justru datang dari mayoritas masyarakat yang memahami dan merasakan derita SK.

Dua hari yang lalu, SK terpaksa angkat kaki dari rumahnya, terbuang dan terlunta-lunta.

Namun, di tengah kegelapan yang menyelimutinya, secercah harapan mulai berpendar.

Berkat tangan-tangan tulus dan empati dari warga, SK kini telah diamankan di rumah perlindungan oleh Dinas Sosial Padang Pariaman.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved