Berita Nasional

Update Penyelidikan Kematian Diplomat Arya Daru, Hasil Laboratorium Forensik Sudah Keluar

Hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik (Labfor) mengenai meninggalnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru, telah keluar.

Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunnews/HO/Istimewa
REKAMAN CCTV diplomat muda Arya Daru saat berada di rooftop lantai 12 gedung Kementerian Luar Negeri, sehari sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

TRIBUNJAMBI.COM - Hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik (Labfor) mengenai meninggalnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, telah keluar.

Arya Daru, yang merupakan seorang diplomat muda, ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (8/7/2025).

Pihak Polda Metro Jaya telah menerima hasil Labfor terkait kasus tersebut.

Namun, penyidik masih melakukan proses pencocokan dan penggabungan seluruh data serta barang bukti yang telah dikumpulkan sebelum hasil disampaikan secara resmi ke publik.

Rencananya, hasil dari Labfor ini akan diumumkan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dalam sebuah konferensi pers.

"Hasil labfor sudah keluar dan nanti akan disampaikan," kata Kepala Subbid Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/7/2025).

"Sekarang masih dalam mengsinkronisasi, kemudian mengumpulkan semua alat bukti untuk menemukan fakta sebenarnya," lanjutnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa penyelidikan atas kematian diplomat Kemlu dengan inisial ADP (39) masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Saat ini, proses pendalaman kasus oleh penyidik dari Polda Metro Jaya masih berlangsung.

"Masih dilakukan pendalaman, menunggu hasil dari laboratorium forensik," ujar Kapolri Sigit saat ditemui di STIK Polri, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Sigit juga menyebutkan bahwa kesimpulan penyelidikan akan mengacu pada metode investigasi ilmiah.

Ia menegaskan bahwa jajarannya di Polda Metro Jaya tengah bekerja untuk mengungkap kasus tersebut.

Arya Daru ditemukan dalam kondisi meninggal di kamar kosnya di kawasan Menteng pada Selasa (8/7/2025), dengan posisi tubuh terbaring di atas kasur.

Bagian kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya ditutupi oleh selimut berwarna biru.

Dari olah tempat kejadian perkara, pihak kepolisian menyita sejumlah barang seperti gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, pakaian, serta sarung celana milik korban.

Obat sakit kepala dan obat lambung juga ditemukan, walau belum dapat dipastikan keterkaitannya dengan penyebab kematian.

Jejak Arya Daru di Rooftop

Malam sebelum kejadian, pada Senin (7/7/2025), Arya Daru sempat terlihat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu selama sekitar satu jam lebih.

"7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit, diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu," ungkap Ade Ary.

Saat naik, Arya membawa tas punggung dan tas belanja, namun barang-barang tersebut tidak ia bawa kembali saat turun.

"Kemudian saat turun, korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja," jelas Ade Ary lagi.

Isi dari tas-tas tersebut diungkap oleh AKBP Reonald Simanjuntak:

"Isi lengkapnya nanti akan disampaikan pada saat rilis besar, yang pasti dari barang-barang yang ada di rooftop tersebut ada beberapa seperti pakaian, kemudian kacamata milik korban, parfum," jelas dia.

Ponsel Masih Hilang

Meski tas Arya berhasil ditemukan di rooftop, telepon genggam utama miliknya tidak ditemukan. Hingga saat ini, keberadaan ponsel tersebut masih menjadi misteri.

"Memang benar salah satu dari HP korban itu belum ditemukan sampai saat ini," ungkap Reonald Simanjuntak.

Meski begitu, beberapa barang lainnya milik Arya berhasil diamankan.

"Yang ditemukan adalah HP korban yang lama dan device laptop milik korban, dan itu sudah diserahkan ke pemeriksa dari Lab Cyber Polda Metro Jaya, sudah dilakukan pemeriksaan, hasilnya sudah ada, nanti disampaikan pada saat rilis," jelas dia.

Penyebab Kematian

Ketua Harian Kompolnas, Arief Wicaksono, menyampaikan temuan sementara Polda Metro Jaya soal penyebab kematian Arya Daru.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kematian Arya terkait erat dengan kondisi jenazah saat ditemukan.

Disebutkan bahwa sebelum kepala korban dililit lakban, terlebih dahulu wajahnya ditutupi dengan plastik.

"Korban ditemukan dalam kondisi wajah tertutup plastik kemudian terlilit lakban berwarna kuning di tempat tidurnya kemudian tertutup selimut.

"Korban di atas tempat tidurnya ditemukan menggunakan kaos dan celana pendek," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam.

Pihak Kompolnas mengungkap penyebab kematian Arya adalah karena sesak napas.

"Kalau disebabkan kematian adalah karena kehabisan napas, yaitu kepala korban ditutupi plastik sebelum ditutupi lakban," ungkap Arief Wicaksono dalam tayangan Kompas TV, dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (25/7/2025).

Terkait motif di balik kematian ini, Arief belum bisa memberikan penjelasan secara rinci karena menyangkut privasi pihak keluarga.

"Motif ini, karena menyangkut privasi daripada korban dengan keluarga, kami serahkan kepada penyidik. Karena itu menjadi ranah penyidik Polda Metro Jaya," imbuh Arief.

Misteri Ponsel Belum Terungkap

Kompolnas juga menyinggung satu aspek yang masih belum terpecahkan, yaitu hilangnya ponsel milik Arya Daru.

Terakhir kali, ponsel tersebut digunakan untuk menghubungi istrinya sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah itu, tidak ada lagi aktivitas dari perangkat tersebut.

"Ponsel ini, ketika korban kurang lebih jam 21 kurang itu berada di Grand Indonesia. Biasanya yang bersangkutan menelepon keluarganya di Jogja.

"Tahu-tahu telepon beliau jam 21.00 itu off. Tidak tahu sebabnya kenapa," kata Arief Wicaksono.

Ketika penyidik pertama kali memasuki kamar kos Arya Daru, ponsel tidak ditemukan di lokasi.

"Penyidik ketika mendatangi TKP di kamar kosan, itu tidak menemukan ponsel. Itulah yang membuat istri sangat berkeinginan mendesak penjaga kosan mengecek suaminya.

"Sampai sekarang ponsel belum ditemukan yang kami dapat dari penyidik adalah situasi ponsel tersebut jam 21.00 itu mati," ujar Arief Wicaksono.

Penyelidikan mengenai lokasi terakhir ponsel Arya masih dilakukan.

Data digital menunjukkan bahwa ponsel Arya terakhir aktif pada pukul 21.00 WIB di tiga titik, yakni tempat kerja, pusat perbelanjaan Grand Indonesia, dan kosannya.

"Penelusuran secara digital di tiga lokasi tanggal 7, itu fokus ke tiga titik. Yaitu tempat kerja, mall Grand Indonesia dengan kosan tersebut.

"Sudah di-match antara CCTV dengan HP yang bersangkutan melalui sistem mobile. Kemudian jam 21.00 tanggal 7 itu handphone-nya off, ini yang tidak tahu, belum ditemukan sampai saat ini," pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sudah Keluar, Ini Kata Polisi soal Hasil Laboratorium Forensik Terkait Penyebab Kematian Arya Daru

 

Baca juga: Pria Bengkulu Naik Pitam Masa Lalu si Istri Diungkit Lagi: seolah Bangga Telah Selingkuh

Baca juga: Pilu Wanita Disabilitas Tengah Hamil Tua Diusir karena Dianggap Pembawa Sial

Baca juga: Nenek 72 Tahun Ditemukan tak Bernyawa di Kamar. Tukang Servis CCTV Langganan Dalangnya

Baca juga: 20 Kades dan 3 Pejabat Kecamatan Kena OTT di Sumsel, 2 jadi Tersangka

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved