Wawancara Eksklusif

Partisun, Jangan Cuma Asal Bapak Senang, Gubernur Al Haris Kelola Potensi Alam Jambi

Gubernur Jambi, Al Haris, sebagai pemimpin daerah membaca itu dan telah melakukan roadshow ke daerah daerah, untuk memaksimalkan potensi

|
Penulis: Syrillus Krisdianto | Editor: asto s

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Provinsi Jambi merupakan daerah yang kaya sumber daya alam (SDA). 

Pemerintah Provinsi Jambi mencoba mengelola potensi besar itu untuk menyejahterakan masyarakat.

Gubernur Jambi, Al Haris, sebagai pemimpin daerah membaca itu dan telah melakukan roadshow ke daerah daerah, untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Sebelumnya, Al Haris memiliki Program Tidur di Dusun (Partisun), dengan datang ke desa-desa. Kemudian di nasional ada Koperasi Merah Putih yang juga untuk memaksimalkan potensi daerah.

Terbaru, Gubernur Al Haris ke Kabupaten Kerinci demi melihat masyarakat dan menyerap aspirasi, melihat langsung ide apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat.

Bagaimana langkah Gubernur Al Haris memaksimalkan potensi tersebut? 

Berikut wawancara eksklusif Gubernur Jambi, Al Haris, bersama Pemimpin Redaksi Tribun Jambi, Yoso Muliawan, dalam Podcast Mojok Tribun Jambi. 

Mengapa para menteri datang ke Provinsi Jambi, Pak Gubernur?

Terima kasih untuk pemirsa Tribun Jambi. Lewat podcast ini, saya ingin menyampaikan upaya saya memajukan Provinsi Jambi.

Para menteri melihat potensi Provinsi Jambi, hal tersebut bisa dikembangkan dengan baik karena sumber daya alamnya yang banyak.

Namun, Jambi Belum bisa mengatur tata kelola dengan baik karena terkendala di infrastrukur yang lemah.

Hal itu saya sampaikan kepada beberapa menteri di Jakarta supaya pemerintah pusat melihat jambi secara utuh.

Jambi pernah ekspor kekayaan alam ke luar negeri, tetapi 50 persen tidak melalui pelabuhan dan tidak tercatat di Jambi.

Contohnya Pelawan, Dumai, dan Tanjung Priok, sehingga merugikan Provinsi Jambi.

Biasanya ekspor Jambi sekira Rp6 triliun, namun belakangan menurun menjadi sekira Rp3 triliun.

Contohnya pinang Jambi yang mendunia, namun tidak stabil dan sempurna saat di ekspor.

Apa saja langkah Provinsi Jambi?

Pemprov Jambi mengajak wali kota dan bupati untuk bertemu menteri, seperti Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri PUPR, Menteri Perhubungan dan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Hal tersebut bertujuan menujukkan Jambi memiliki banyak potensi SDA, tetapi butuh bantuan dan tata kelola dari pusat.

Selain itu, supaya maksimal dalam pengelolaan bersama walikota dan bupati.

Bagaimana cara Pemprov Jambi melihat potensi di daerah?

Saat ini, Pemprov Jambi ada program yang bernama Program Tidur di Dusun (Partisun). hal itu karena pemerintah sebelumnya terfokus di ibukota provinsi.

Dahulu, pola yang paling menonjol ialah menunggu laporan dari kepala dinas, sehingga sering muncul bahasa; asal bapak senang (ABS).

Hal tersebut dikarenakan para kepala dinas mengatakan hal yang baik-baik saja, namun saat saat ke lapangan menemukan fakta yang berbeda.

Selain itu, program ini membantu daerah yang terkendala pembiayaan mengembangkan potensi alam.

Karena yang merasakan kebijakan tersebut masyarakat di kabupaten atau kota. Contohnya saat kunjungan ke satu desa di Kerinci.

Saat kunjungan tersebut, kami menemukan sumber daya alam yang berpotensi dan berlimpah.

Namun sarana dan prasarana internet dan jalan masih minim, sehingga bisa kita dorong memaksimalkan hal itu.

Caranya dengan memasukkan pembangunan tersebut ke anggaran 2026 dan mendorong Telkomsel dan Kominfo mempercepat tower internet disana.

Bagaimana dengan program Koperasi Merah Putih di Jambi? 

Saat ini sudah ada 1.584 koperasi desa di Provinsi Jambi, tetapi perjalanan koperasi tersebut tidak mudah.

Namun, kalau kita jujur, dahulu masyarakat sulit mencari gas elpiji dan pupuk. Ditambah harga sembako, walaupun stoknya ada tetapi harganya melejit di desa-desa.

Hal tersebut dikarenakan ada pihak yang bermain stok dan harga.

Dengan adanya koperasi tersebut, bisa mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan barang tersebut dengan harga murah dan terjangkau.

Contohnya gas elpiji, barang tersebut tidak dikelola pangkalan saja, tapi ada koperasi desa.

Demikian juga dengan harga sembako yang stabil, sehingga terjadi perputaran ekonomi.

Jika koperasi desa berkembang, bisa menyumbang dana ke kas desa. Contohnya koperasi desa di kabupaten tanjung jabung barat, perbulan bisa menyumbang Rp50 juta ke desa.

Usaha yang dijalankan berupa produksi pupuk kompos ke beberapa perusahaan, sehingga bisa menghasilkan.

Selain itu, saat ini di Desa Tangkit, Kabupaten Muaro Jambi, memiliki potensi nanas dan pupuknya. Sehingga produksi bahan dan hasil jadi berjalan di daerah tersebut. 

Kami juga mengupayakan kreativitas di koperasi desa, melalui Kepala desa dan Ketua KUD setempat, supaya program tersebut tepat sasaran. (syrillus krisdianto)

Baca juga: Sandiwara Kopi Sianida Botolan yang Terbongkar, Kapolsek Jelutung Paparkan Drama, Seri II

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Terungkapnya Pembunuhan Pasangan Sejenis Pakai Sianida di Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved