Makan Gratis Berujung Tewasnya 3 Orang di Pesta Wabup Putri Karlina dan Maula akbar

Makan gratis di rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar berujung petaka.

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase Tribun Jabar
PESTA RAKYAT BERUJUNG MAUT - Pesta rakyat berupa makan gratis di Alun-alun Kabupaten Garut berujung maut pada Jumat (18/7/2025). Pedagang syok lihat detik-detik mencekam orang-orang berjatuhan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Makan gratis di rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berujung petaka.

3 orang meninggal dunia, yakni Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

Usai tragedi hajatan di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025), Putri Karlina bersama suaminya, Maula Akbar, menyambangi kediaman Mela Putri (31), ibu dari Vania Aprilia.

Dilansir Tribunjabar, Putri Karlina bersimpuh sambil menangis tersedu-sedu di hadapan Mela Putri.

"Hapunten abdi (maafkan saya), Ibu," kata Putri Karlina sambil terisak.

Sementara, Maula Akbar berada di sisi Putri Karlina sambil mengusap-ngusap punggung istrinya tersebut.

Putri Karlina pun meminta maaf beberapa kali kepada orang tua Vania sambil terus menangis.

Baca juga: Sosok Suami Pertama Putri Karlina Sebelum Dinikahi Maula Akbar, Anak Gubernur Jabar

Baca juga: Ingat Agus Buntung di Lombok? Terdakwa Kekerasan Sseksual Ajukan Kasasi, Tak Terima Divonis 10 Tahun

Kemudian, Mela Putri pun meminta agar Putri Karlina dan Maula Akbar menjadikan tragedi tersebut sebagai pembelajaran agar tidak lagi terulang di kemudian hari.

"Jantenkeun pelajaran kanggo ka payunna, ulah dugikeun pesta teh jadikeun duka (jadikan pelajaran untuk ke depannya, jangan sampai pesta menjadi duka)," kata orang tua Vania.

Informasi yang dihimpun, kedua pengantin itu memberikan santunan kepada keluarga korban masing-masing Rp 100 juta.

Mela Tidak Tahu Anaknya Ikut Antre

Mela Putri menjelaskan bahwa dia tidak tahu bahwa anaknya, Vania Aprilia, ikut antre makan gratis di hajatan Maula Akbar dan Putri Karlina.

Sepengetahuannya, anak keduanya itu sedang bermain dengan teman-temannya di Alun-alun Kabupaten Garut.

"Saya enggak tahu anak saya itu ngantre (bagi-bagi makan gratis) soalnya kan biasanya dia main sama anak-anak yang lain," ujarnya kepada Tribunjabar.id di kamar jenazah RSUD Dr Slamet Garut, Jumat malam.

Ia menuturkan, sempat melihat kerumunan orang yang tengah berdesak-desakan di gerbang barat Pendopo Garut.

Panggilan telpon kemudian mengejutkannya, di ujung telpon itu ia mendapat kabar bahwa anaknya sudah berada di mobil ambulans.

"Saya langsung ke ambulans karena udah di ambulans. (Kondisinya) udah dingin tangannya, bengkak juga. Baru dikasih tahu meninggal itu di sini (di kamar jenazah rumah sakit)," ungkapnya.

Mela tak menyangka, beberapa menit sebelumnya anaknya masih berada di dekatnya, namun tak lama kemudian Vania ditemukan sudah tak bernyawa.

Di kamar jenazah, Mela tampak terus menangis sambil mempertanyakan kepada keluarganya, mengapa tak ada yang menolong anaknya saat terjadi desak-desakan.

"Kenapa tidak ada yang menolong, kenapa anak saya dibiarkan," ungkap warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, tersebut.

Jenazah Vania sudah dikebumikan di Pemakaman Babakan Abid Kelurahan Garut Kota pada hari yang sama pukul 18.00 WIB.

Atas peristiwa tersebut kegiatan Pesta Rakyat yang semula akan diselenggarakan di alun-alun Jumat malam dibatalkan.

Baca juga: 2 Polisi Polsek di Jambi Sebabkan Tahanan Tewas, Dituntut 15 Tahun Penjara

Cerita Pedagang Suasana Mencekam

Seorang pedagang yang berjualan di lokasi mengaku syok menyaksikan detik-detik kepanikan massal hingga jatuhnya korban jiwa.

Seorang pedagang di alun-alun tersebut, Neulis, menceritakan detik-detik mencekam dengan wajah yang terlihat masih syok.

Neulis ini menceritakan bahwa sebelum kejadian gerbang ke alun-alun memang dijaga ketat aparat gabungan.

Aparat memberlakukan sistem buka tutup gerbang bagi warga yang hendak masuk ke area alun-alun.

"Kan yang masuk sedikit, ditutup lagi, sedikit, ditutup lagi," kata Neulis dikutip dari Youtube Tribun Jabar, Jumat.

Antrean warga, kata dia, terlihat cukup penuh. Akhirnya antrean ini menumpuk di depan gerbang, saat gerbang dibuka mereka berebut masuk.

Saat itulah sejumlah orang berjatuhan diduga karena terinjak-injak.

"Saya di pinggir aja, nolongin anak-anak yang kejepit," kata Neulis.

Kemudian ada anak pedagang sekitar yang masih berusia 8 tahun tanpa diketahui orang tuanya ternyata ikut mengantre.

Situasi panik ketika momen desak-desakan itu terjadi. Namun nahas, korban dalam kondisi terkulai lemas dan nyawanya tidak tertolong.

"Pas lari itu kakak saya yang ngambilin anak si ibu ini," kata Neulis.

"Banyak (korban), pertama tuh ada yang pingsan, yang kedua ada dua orang, yang satu anaknya si ibu ini yang lebih parah, pas digendong juga katanya ini mah udah gak ada," imbuhnya.

Neulis menjelaskan bahwa, para warga ini sudah nunggu dari pukul 08.00 pagi.

"Iya kayaknya mau antre makan, soalnya berseliweran di TikTok di mana-mana kan udah diumumin, makan gratis 5000 porsi katanya, acara nikahan Bu Wakil Bupati sama anaknya Pak Gubernur," ungkapnya.

Baca juga: Sinopsis Drama S Line Episode 3, Kebenaran Mulai Terlihat

"Mungkin anak si ibu di pas gerbang, pas mau dibuka langsung keseret," kata Neulis.

Kemudian dibantu oleh kakak Neulis, anak salah satu pedagang sekitar itu berhasil dievakuasi dari kerumunan.

Polisi Selidiki Unsur Kelalaian 

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menyelidiki penyebab tragedi pesta rakyat yang merupakan rangkaian pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina

“Karena ada orang yang meninggal, ada peristiwa yang menimbulkan gangguan, secara teknis polisi akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak dan nanti siapa yang paling bertanggung jawab,” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan di Mapolres Garut.

 Rudi menyebut lebih dari 400 personel TNI-Polri sudah dikerahkan dengan prosedur pengamanan yang sesuai.

“Prosedur (pengamanan) yang saya dalami, semuanya sudah dilakukan,” ujarnya.

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duduk Perkara Tragedi Pesta Rakyat Pernikahan Anak Dedi Mulyadi: 3 Tewas, Unsur Kelalaian Ditelusuri", Klik untuk baca: 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan X Tribun Jambi

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved