Polemik di Papua
KKP Lebih Berbahaya dari KKB Papua? Satgas Cartenz Ungkap Ancaman Ideologis: Menyusup
Situasi keamanan di Papua ternyata jauh lebih kompleks dari sekadar aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM – Situasi keamanan di Papua ternyata jauh lebih kompleks dari sekadar aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 kini menyoroti adanya ancaman yang dinilai lebih berbahaya dalam jangka panjang.
Ancaman itu yakni dari Kelompok Kriminal Politik (KKP).
KKP bergerak secara ideologis dan terstruktur, menyusup melalui jalur intelektual dan propaganda digital.
tujuan akhirnya yakni memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kaops Damai Cartenz Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menyampaikan, KKB dan KKP menjadi tantangan ganda yang harus dihadapi secara cermat oleh aparat keamanan.
Selama ini, KKB Papua dikenal dengan aksinya yang brutal, menggunakan senjata api dan kekerasan untuk menciptakan gangguan keamanan serta menyasar aparat dan masyarakat sipil.
Namun, KKP justru bergerak lebih halus namun sistematis.
Baca juga: TERUNGKAP Aksi Sadis KKB Papua Milenial, Satgas Cartenz: Serang Pemuka Agama Hingga Rudapaksa Guru
Baca juga: KRONOLOGI Remaja di Ciracas Tewas saat Tawuran, 2 Pelaku Ditangkap Polisi
Baca juga: PENERBANGAN ke Wamena Dihentikan, Warga Dilarang Beraktivitas: Ada Apa dengan Jayawijaya?
“(KKP) mereka menyusup lewat jalur intelektual, aksi massa, dan propaganda digital, dengan tujuan akhir memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Brigjen Faizal dalam keterangan resmi yang diterima media ini, Jumat (18/7/2025).
Brigjen Faizal menegaskan bahwa KKP lebih berbahaya dibandingkan dengan KKB Papua.
"KKP menyerang dari sisi ideologi dan kesadaran generasi muda Papua. Ini justru lebih berbahaya dalam jangka panjang karena dilakukan melalui proses kaderisasi, agitasi intelektual, dan pembentukan narasi tandingan terhadap negara,” paparnya.
KKP memiliki struktur dan jaringan yang luas, baik di dalam maupun luar negeri. Organisasi seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
Menjadi garda depan dalam menyuarakan agenda separatisme, termasuk melalui lobi internasional dan pemanfaatan diaspora mahasiswa Papua di luar negeri.
“Di dalam negeri, kelompok ini menyusup melalui jaringan mahasiswa seperti Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang tersebar di berbagai kota studi,” ungkapnya.
Eksploitasi Isu Sensitif dan Disinformasi: Strategi KKP
Menurut Brigjen Faizal, KKP sering memakai isu-isu sensitif untuk dieksploitasi sehingga membangun sentimen anti-pemerintah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.