Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Terungkapnya Pembunuhan Pasangan Sejenis Pakai Sianida di Jambi

Kapolsek Jelutung IPTU Khairil Umam di podcast Mojok Tribun Jambi bersama Fadli membahas kasus pembunuhan tragis bermotif cinta sesama jenis

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Rifani Halim
WAWANCARA EKSKLUSIF - Kapolsek Jelutung, Kasus Pembunuhan Pasangan Sejenis Pakai Sianida 

Bukan. Tetapi obat kuat. Jadi bilang aja ke apotik Pak. Saya mau beli obat kuat nanti dikasih tuh Pak. Saya bingung gitu kan. 

Saya terpikir kayak kasus Mirna inilah Iya iya. 

Akhirnya karena enggak putus malam itu, bawalah ke kantor akhirnya dibawa ke Bawa Polsek ditanya-tanya lagi di situ, diambil keterangan. Masih enggak ngaku.

Masih kuat, enggak ada Pak. Masih padahal adalah informasi dari keluarganya juga datang ke kantor bahwasanya kayaknya inilah Pak pelakunya. 

Buktinya mereka sebelumnya ada juga ngancam-ngancam kami, ada WA-WA juga. Ah, ini kami Kami screenshot. 

Kalau kau yang enggak hancur, akulah yang hancur. 

Cuman kan kita enggak bisa membuktikan alat bukti cuma sebatas itu. 

Ya sabar aja lah saya bilang kan.

Nanti kami cari bukti lain. Selama terduga pelaku ini kita tanya, apakah dia tenang? Tenang dia. Sangat tenang sekali. Oke.

Begitu kami lihat chat di handphone-nya, ada pembelian online. Di situ dia memesan zat kimia Kalium CN 10 (putas).

Begitu dapat itu, kami tanya lagi, “Kamu beli untuk apa?” Dia bilang korban yang nyuruh. Oke. Bingung juga, kan? Korban sudah tidak ada, kita mau tanya ke siapa? Saya tanya lagi, “Mana bukti korban nyuruh kamu beli? Ada chat-nya?” Dia tidak bisa jawab.

Yang kamu beli ini zat kimia beracun, bukan obat kuat. Kalau mau bunuh diri, bisa saja lompat atau setrum. Kalau mau bunuh diri sama-sama, kenapa kamu tidak minum? Saya bilang begitu.

Akhirnya, sekitar jam 2 lewat, dia mulai terdesak oleh pertanyaan penyidik. Baru terbuka. Dia akhirnya jujur, “Iya, Pak. Aku yang beli.” Saya tanya, “Untuk apa beli ini?” “Saya sakit hati, Pak.” “Sama siapa?” “Sama korban. Dia sering marahi dan maki-maki saya.”

Dari keluarga korban juga disampaikan bahwa mereka mau dipisahkan. Korban akan dinikahkan dengan perempuan. Pelaku tahu, jadi muncul sakit hati. Pengakuan ke kami, dia sakit hati karena perlakuan kasar korban.

“Kamu beli ini lewat mana?” Dia jelaskan. Kami korek lagi keterangannya. Kapan kurir antar ke kos? Dia sebutkan tanggal dan jam. Kami juga periksa kurirnya untuk mencocokkan. Benar. Kurir itu juga beri keterangan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved