Kematian Brigadir Nurhadi
Isi Pesan WA di HP Ipda Haris Diungkap Kakak Ipar Brigadir Nurhadi, Isinya Jangan Ikut Campur
Dalam HP yang kini telah disita Polda NTB, Reni sempat membuka WA di HP Nurhadi bersama keluarga. Di dalamnya ada pesan tersangka Ipda Haris Chandra
TRIBUNJAMBI.COM, LOMBOK BARAT - Beberapa fakta mengujutkan diungkap kakak ipar Brigadir Nurhadi soal pesan di ponsel atau HP.
Dalam HP yang kini telah disita Polda NTB, Reni sempat membuka WA di HP Nurhadi bersama keluarga. Di dalamnya ada pesan dari tersangka Ipda Haris Chandra yang memintanya tak ikut campur.
Apa isi pesan tersebut, ancaman atau soal lain?
Elma Agustina (28) mengungkapkan suaminya, Brigadir Muhammad Nurhadi bukan lah sosok peminum minuman keras. Elma juga mengatakan Brigadir Nurhadi bukan seorang perokok.
Brigadir Nurhadi, anggota Paminal Bid Propam Polda NTB ditemukan tewas secara tragis di dasar kolam setelah berpesta dengan dua atasan dan satu perempuan di Villa Tekek, Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Merokok saja dia tidak bisa, apalagi memakai obat-obatan dan minum minuman keras. Itu sama sekali tidak benar. Saya merasa dia dicekoki, dipaksa,” kata Elma saat ditemui di rumahnya, Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Jumat (1/7/2025).
Pada kasus tersebut polisi telah menetapkan tiga tersangka yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama atau Kompol YG, dan Ipda Haris Sucandra atau Ipda HC dan satu orang perempuan bernama Misri alias M.
Misri sebelumnya membuat pengakuan kepada kuasa hukumnya, Yan Mangandar.
Kata Yan, Misri mengatakan mereka mengonsumsi minuman keras dan obat terlarang.
"Semua kumpul di Villa Tekek dan mengkonsumsi pil Riklona obat penenang dan ekstasi," ungkap Yan.
Adapun Riklona dibeli Misri di Bali atas perintah Yogi yang juga memberikan uang Rp2 juta untuk transaksi.
"Ekstasi dari Kompol YG," sebut Yan.
Bantah terima uang Rp400 Juta
Elma membantah menerima uang Rp400 juta dengan syarat kasus kematian suaminya tidak diungkit.
Elma membenarkan sejumlah polisi mendatanginya, termasuk dua istri atasan yang menjadi tersangka pembunuh suaminya, istri Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan istri I Gede Haris Chandra.
Beredar tuduhan, Elma menerima uang dari tersangka Kompol YG sebesar Rp 400 juta agar menerima kematian suaminya, dan tidak memperkarakannya lagi.
"Itu semua fitnah, saya tidak akan menukar nyawa suami saya dengan uang, tidak pernah ada uang Rp 400 juta itu demi Allah."
"Seperti apa yang Rp 400 juta saja tidak pernah saya lihat," ungkap Elma di kediamannya, di Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Jumat (11/7/2025).
Elma mengaku hanya menginginkan keadilan bagi suaminya. Dia berharap penyebab kematian suaminya segera terungkap.
Pengakuan kakak ipar
Reni, (35) kakak Ipar Nurhadi, selalu mengikuti perkembangan kasus Nurhadi.
Dia mencari tahu apa yang telah terjadi dan apa yang mereka alami pasca-kematian Nurhadi.
Dia menyebut, banyak yang mestinya bisa dicari tahu melalui handphone Nurhadi.
Sayangnya handphone tersebut sudah disita tim penyidik Polda NTB.
Namun sebelumnya Reni sempat membuka WA di HP Nurhadi bersama keluarga, yang di dalamnya ada pesan dari tersangka HC yang memintanya tak ikut campur.
"Di WhatsApp itu terlihat percakapan tersangka HC yang memintanya (Nurhadi) diam saja, itu di-screenshot oleh almarhum dikirim ke tersangka YG. Sayangnya saya tidak kirim hasil screenshot itu ke handphone saya."
"Ada banyak yang bisa kita lihat di sana, tapi sudah disita," kata Reni.
Reni juga selalu mengecek apa yang sebenarnya terjadi di Gili Trawangan saat Nurhadi dibawa ke Klinik Warga.
Reni mendapati informasi yang berbeda antara keterangan polisi dan informasi dari rekan rekannya di Gili Trawangan.
Reni mengatakan, polisi menyebut kepada keluarga, luka pada Nurhadi karena terjatuh dari cidomo (alat transportasi tradisional yang ada di Gili Trawangan).
"Kemudian juga kami dikabari Nurhadi saat kritis dibawa ke Klinik Warna diantarkan YG tetapi rekannya di klinik mengatakan tidak ada YG yang ikut mengantar ke klinik," kata dia.
"Jadi banyak sekali informasi yang tidak sesuai, sehingga kami keluarga sudah tidak percaya pada siapa pun," sambung dia.
Sumber: Tribunnews
Baca juga: Tingkah Mencurigakan Ipda Haris Sebelum Brigadir Nurhadi Tewas Dibongkar Misri, Dari Kamar-Kolam
Baca juga: MISRI di Kamar Mandi Vila saat Momen Kunci Brigadir Tewas di Kolam
59 Hari Ditahan, Penangguhan Penahanan Misri Puspita Sari Dikabulkan |
![]() |
---|
Unggahan Misri Usai Tak Ditahan di NTB, Langsung ke Banjarmasin Karena Tak Wajib Lapor |
![]() |
---|
Tak Lagi Ditahan Misri Aktif di Medsos, Wanita Asal Jambi yang Jadi Tersangka Tewasnya Polisi di NTB |
![]() |
---|
Sang Ibu Terbang dari Jambi ke Lombok Temui Misri, Ungkap Isi Percakapan di Rutan Polda NTB |
![]() |
---|
Ibunda Pastikan Kondisi Misri Puspita Sari Stabil, Minta Perlindungan Saat Ungkap Fakta Kasus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.