Berita Viral
PUSING Dinsos Subang Hadapi 64 Pengunjung Lembur Pakuan, Terlantar: Berharap Bantuan Dedi Mulyadi
Destinasi wisata baru Lembur Pakuan di Subang, yang dibangun oleh Dedi Mulyadi, kini menjadi magnet ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Sri menambahkan, sesuai SOP, pemulangan orang terlantar seharusnya dilakukan secara estafet. Namun, kendala muncul karena pihak Dedi Mulyadi tidak memperkenankan metode ini.
"Namun yang menjadi kendala bagi kita adalah dari Lembur Pakuan itu, baik oleh pihak Pak KDM, baik dari Sekpri maupun ajudannya meminta orang terlantar tersebut itu harus sampai ke kampung halamannya dari Subang, dan tidak boleh diestafetkan. Jujur ini berat," ucapnya.
Baca juga: KELABAKAN Kubu Dr. Tifa Cs Hadapi Kubu Jokowi, Minta Laporan Naik ke Penyidikan: Ada Apa?
Dengan biaya pemulangan orang terlantar yang hanya Rp150 ribu per orang, sementara tiket ke luar pulau seperti Medan, Lampung, atau Padang bisa mencapai hampir Rp1 juta per orang, Dinsos Subang jelas keberatan dengan permintaan tersebut.
Imbauan Dinsos: Siapkan Bekal dan Jangan Berharap Berlebihan
Menyikapi situasi ini, Sri Mulyani berharap masyarakat dari berbagai daerah yang berencana berkunjung ke Lembur Pakuan dapat membawa bekal yang cukup.
"Kami mengimbau warga luar daerah kalau mau berkunjung ke Lembur Pakuan wajib bawa bekal yang cukup, agar tidak terlantar dan jangan terlalu berharap bisa bertemu Pak KDM, apalagi diberi atau meminta bantuan. Karena Pak KDM tak setiap hari ada di Lembur Pakuan," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.