Berita Viral
KABAR Tiga Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi, Kompolnas: Tak Ada Rekayasa
Sudah ada tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi. Namun, belum jelas siapa tersangka yang secara langsung menganiayanya.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Tiga tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi masih ditahan di Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Masing-masing Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra yang telah diberhentikan dari Polri, serta Misri Puspita Sari, perempuan asal Jambi.
Brigadir Nurhadi ditemukan tewas di dasar kolam sebuah vila pribadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, Rabu 16 April 2025.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Arief Wicaksono menyebut ketiga tersangka ditahan selama 20 hari.
Kompol Yogi dan Ipda Haris Chandra ditahan sejak 7 Juli 2025, sedangkan Misri ditahan sejak 1 Juli 2025.
"Sekarang ini mereka bertiga masih dalam tahap penahanan yang menjadi kewenangan penyidik. Mudah-mudahan bisa cepat selesai," kata Arief saat ditemui di Polda NTB, Jumat (11/7/2025).
Arief Wicaksono menyatakan sejauh ini tidak ada dugaan rekayasa dalam penanganan kasus kematian Brigadir Nurhadi.
Baca juga: UCAPAN Misri Terbukti? Ahli Forensik Sebut Brigadir Nurhadir Tewas Dicekik Saat Pesta dengan Atasan
Baca juga: GERAK-GERIK Arya Daru Terekam CCTV, Susno Duadji Mulai Cium Kejanggalan: Ada Sidik Jarinya di Lakban
"Sejauh ini kami tidak menemukan (dugaan rekayasa kasus)," kata Arief Wicaksono.
Menurut Arief, jika penanganan kasus kematian Brigadir Nurhadi ini direkayasa, maka tidak akan ada penahanan dan PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat) terhadap Kompol Yogi dan Ipda Haris Chandra.
"Jadi kami lihat tidak ada rekayasa, terbukti dengan adanya proses penegakan hukum yang dilakukan oleh Dir Krimum Polda NTB, bahkan ada penahanan," kata Arief.
Saat ini, berkas perkara kasus kematian Brigadir Nurhadi sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi NTB.
"Tinggal menunggu petunjuk dari Jaksa Penuntut Umum seperti apa. Kalau memang diterima langsung ditahap-duakan kalau memang belum nanti ada petunjuk dari jaksa penuntut umum ya nanti akan diperbaiki untuk dilengkapi," kata Arief.
Arief juga mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya Brigadir Nurhadi.
"Kami mengucapkan belasungkawa berpulangnya adik saya bahkan anak saya, kita berbelasungkawa," tutupnya.

Kompolnas Minta Penyidik Sisir Ulang Bukti
Kompolnas meminta penyidik Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menyisir ulang bukti-bukti dalam kasus tewasnya Brigadir Muhammad Nurhadi di Gili Trawangan.
"Bukti-bukti harus dicermati ulang, agar lebih terkonfirmasi kemudian disisir ulang, sehingga kita dapat memastikan sampai di peradilan tanpa hambatan," kata Komisioner Kompolnas Supardi Hamid, Jumat (11/7/2025).
Kedatangan pengawas internal polisi ini untuk memastikan penanganan perkara yang menyeret dua perwira ini, sudah dilakukan sesuai dengan prosedurnya.
Meskipun saat ini penyidik belum mengungkap pelaku utama dari penganiayaan anggota Paminal Bid Propam Polda NTB itu.
"Ini bisa dilihat hasil penyidikan dengan clear pada saat persidangan, siapa jadi aktor dan tersangka utamanya," kata Supardi.
Rentetan kasus tewasnya Brigadir Nurhadi ini dimulai saat mereka berpesta di villa mewah Gili Trawangan, di sana mereka mengonsumsi riklona atau obat penenang serta ekstasi dan miras jenis tequila.
Namun dalam pasal sangkaan yang dikenakan terhadap tiga tersangka yakni, Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri, tak ada pasal terkait narkoba itu.
Padahal, hasil pemeriksaan dua dari tiga tersangka dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Kompolnas menegaskan meskipun demikian, berdasarkan hasil sidang etik salah satu alasan dua perwira divonis pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) karena mengonsumsi narkoba.
Mereka juga meminta agar penyidik berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB, untuk melakukan rehabilitasi.

Ahli Forensik Sebut Brigadir Nurhadir Tewas Dicekik Saat Pesta dengan Atasan
Tewasnya anggota polisi, Brigadir Nurhadi di vila Gili Trawangan, Lombok, NTB diduga kuat dibunuh dua atasannya, yaitu Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.
Di sisi lain muncul pertanyaan, kenapa Misri Puspita Sari, perempuan asal Jambi, turut ditahan dan menjadi tersangka?
Dokter ahli Forensik, Arfi Syamsun, mengungkapkan Brigadir Nurhadi dicekik dan ditenggelamkan ke kolam dalam kondisi masih hidup.
Dari hasil autopsi Brigadir Nurhadi mengalami patah tulang lidah dan leher karena cekikan, luka-luka pada wajah hingga kaki, dan diduga tewas karena ditenggemkan dalam kolam.
Hal itu diungkapkan Arfi Syamsun seperti yang dilansir dari YouTube Kompas TV, Kamis (10/7/2025).
"Pada saat terjadi kekerasan di daerah leher, yang bersangkutan masih hidup. Faktanya adalah ada resapan darah, kemudian yang bersangkutan ada di air, dan itulah kemudian yang mengakhiri hidupnya," kata Arfi Syamsun.
Arfi Samsun menjelaskan ditemukan kondisi patah tulang lidah pada Brigadir Nurhadi yang mengindikasikan 80 persen kematian korban karena dicekik.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ini juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti memeriksa paru-paru, tulang sumsum dan ginjal.
Hasilnya ditemukan air kolam yang masuk ke bagian tubuh ini.
"Saat korban berada di dalam air, dia masih hidup, dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan," kata Arfi dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).
"Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air."
"Tidak bisa dipisahkan pencekikan dan tenggelam sendiri-sendiri tetapi merupakan kejadian yang berkesinambungan atau berkaitan," jelasnya.
"Kami menemukan luka memar atau resapan darah di kepala bagian depan maupun kepala bagian belakang, kalau berdasarkan teori kepalanya yang bergerak membentur benda yang diam," imbuh Arfi.
Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, peran para tersangka masih didalami.
Terkait dugaan adanya penganiayaan, Syarif mengatakan masih mendalami karena terkendala pengakuan para tersangka yang sebagian besar berbohong.
"Tapi saya sampaikan dari awal kami berdasarkan keterangan hasil ekshumasi, keterangan ahli pidana dan ahli poligraf untuk menetapkan tersangka," kata Syarif.
Diketahui Brigadir Nurhadi bersama atasannya datang ke vila untuk bersenang-senang dan melakukan pesta privat.
Mereka juga mendatangkan dua perempuan untuk menemani mereka.
Adapun diduga pemicu Brigadir Nurhadi dibunuh atasan, karena soal perempuan yang disebut dicium korban.
Hal ini diungkap Misri, salah satu tersangka.
Melalui kuasa hukumnya, Misri mengungkapkan kronologi yang sebenarnya sebelum Brigadir Nurhadi tewas tak wajar di kolam.
Misri diundang oleh Kompol Yogi untuk menemaninya berlibur di Gili Trawangan, tempat Brigadir Nurhadi akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Perempuan asal Jambi tersebut menyanggupi ajakan Yogi dan datang ke Lombok dari Bali menggunakan kapal cepat.
Dia tiba di Pelabuhan Senggigi, Lombok Barat pada Rabu (16/4/2025) dan dijemput Yogi bersama sopirnya, Brigadir Nurhadi.
Di dalam mobil sudah ada Haris dan rekan wanitanya, Melanie Putri.
Mereka berlima menuju Gili Trawangan menggunakan kapal cepat melalui Pelabuhan Teluk Nara.
"Kompol YG (Yogi) dan M (Misri) masuk di Villa Tekek di The Beach House Resort sedangkan Ipda HC (Haris Chandra), Brigadir MN (Muhammad Nurhadi), dan saksi P (Melanie Putri) di Natya Hotel yang letaknya berdekatan," papar kuasa hukum Misri, Yan Mangandar, Kamis (10/7/2025).
Peristiwa naas pun terjadi menjelang malam.
"Semua kumpul di Villa Tekek dan mengkonsumsi pil Riklona obat penenang dan ekstasi," ungkap Yan.
Adapun Riklona dibeli Misri di Bali atas perintah Kompol Yogi yang juga memberikan uang Rp 2 juta untuk transaksi.
"Ekstasi dari Kompol YG (Yogi)," sebut Yan.
Dalam pengaruh obat-obatan, Misri melihat Brigadir Nurhadi mendekati Melanie dan sempat menciumnya.
Misri menegur dengan alasan Melanie itu adalah rekan wanita Ipda Haris.
Melanie dan Ipda Haris lalu kembali ke kamar, sementara Misri duduk sendirian di dekat kolam, sedangkan Nurhadi berendam di dalam kolam.
Misri sempat mengabadikan momen Nurhadi itu sekira pukul 19.55 Wita dalam video berdurasi 7 detik.
Misri kemudian menuju kamar mandi dan baru mengetahui kondisi Nurhadi setelahnya.
Atas apa yang dilihatnya, Misri pun membangunkan Yogi yang tertidur yang kemudian menuju kolam tempat ditemukannya Nurhadi. (*)
Misri Puspita Sari
Misri
Ipda Haris Chandra
Kompol I Made Yogi Purusa Utama
Kompol Yogi
Arief Wicaksono
vila
Gili Trawangan
Jambi
Tribunjambi.com
Brigadir Nurhadi
Alasan Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar SMK hingga Koma dan Kepala Pecah, Akui Reflek Saat Razia |
![]() |
---|
Terungkap Pratama Arhan dan Azizah Salsha Sejak Awal Penikahan Sudah Beda Pandangan |
![]() |
---|
Detik-detik Ahmad Dhani Diancam Diusir dari Rapat RUU Hak Cipta: Potong Ucapan Judika dan Ariel NOAH |
![]() |
---|
Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Orang Kaya di Rimbo Bujang Tebo Sempat Mau Jadi Bupati |
![]() |
---|
Apa Itu Termul? Ormas Baru Besutan Firdaus Oiwobo yang Siap Bela Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.