Konflik Israel Palestina

Apa Respons Hamas soal Proposal Gencatan Senjata 60 Hari dengan Israel?

Gerakan Perlawanan Islam Hamas telah menyampaikan respons atas proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat, sekutu utama Israel.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tangkapan layar/Palestine Chronicle
ROKET AL QASSAM - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mulai menunjukkan taringnya usai Israel ngeyel terus serang Gaza. Al-Qassam serang Tel Aviv pakai roket. 

TRIBUNJAMBI.COM - Gerakan Perlawanan Islam Hamas telah menyampaikan respons atas proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat, sekutu utama Israel.

Setelah berdiskusi dengan berbagai kelompok dan pasukan Palestina lainnya, Hamas memberikan respons positif terhadap inisiatif tersebut.

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa mereka telah mengirimkan tanggapan kepada para pihak yang menjadi mediator dalam konflik ini.

"Kami telah menyampaikan tanggapan kepada saudara-saudara kami yang menjadi mediator (Mesir dan Qatar)," bunyi pernyataan Hamas pada hari Jumat (4/7/2025).

Hamas juga menunjukkan komitmennya untuk segera ambil bagian dalam perundingan guna membahas langkah-langkah pelaksanaan dari proposal gencatan senjata itu.

Faksi Jihad Islam Palestina (PIJ) turut mengonfirmasi bahwa pihaknya telah diajak berkonsultasi oleh Hamas dalam proses ini.

Mereka menyebut bahwa tanggapan yang diberikan sudah dipikirkan dengan matang.

"Kami telah menyampaikan beberapa poin rinci mengenai mekanisme pelaksanaan usulan mediator. Kami tertarik untuk bergerak menuju kesepakatan," kata PIJ, seperti dilaporkan oleh Al Mayadeen.

Media Channel13 dari Israel menyebut bahwa pemerintah Israel telah menerima tanggapan dari Hamas dan tengah menelaah isinya.

Namun, laporan dari media Axios menyebut bahwa respons yang diberikan Hamas bersifat ambigu karena tidak secara eksplisit menyatakan "ya" atau "tidak".

Sebelumnya, pada tanggal 1 Juli, Presiden AS Donald Trump mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan tujuan menghentikan konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.

Trump mengungkap bahwa Israel sudah menyetujui proposal tersebut dan berharap Hamas akan memberikan persetujuan serupa.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh Axios, usulan itu mencakup pertukaran tahanan serta peningkatan jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza.

Delegasi dari Israel kabarnya akan melakukan perjalanan ke Doha untuk membahas lebih lanjut isi dari kesepakatan itu.

Sementara itu, Al Jazeera melaporkan bahwa perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel dijadwalkan segera dimulai.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved