Berita Muaro Jambi
Tolak Jalan Desa Dilintasi Truk Batubara, Warga Muaro Jambi Dilaporkan ke Polisi oleh Perusahaan
Belasan orang warga RT 01 Dusun Tambak Agung, Desa Tanjung Pauh KM 36, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Belasan orang warga RT 01 Dusun Tambak Agung, Desa Tanjung Pauh KM 36, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi mendatangi Mapolres Muaro Jambi, Kamis (14/7).
Mereka mendatangi Mapolres Muaro Jambi untuk memberikan dukungan moral atas warga desa mereka yang dilaporkan oleh pihak perusahaan tambang Batubara yang beroperasi di desa mereka.
Informasi yang dihimpun, warga menolak adanya aktivitas mobil Batubara yang melintasi RT 01 Dusun Tambak Agung, Desa Tanjung Pauh.
Baca juga: Jembatan Muara Lawai Sumatera Selatan Ambruk, Diduga Gegara Truk Batubara Over Kapasitas
Warga menolak karena mereka tak mau adanya dampak buruk dikemudian hari, baik itu kesehatan dan keselamatan warga hingga berefek ke rumah warga.
Kepala Dusun Tambak Agung, Taryuni ketika dikonfirmasi membenarkan jika banyak warga yang dilaporkan oleh PT Japa Barata Coal (JBC) yang bergerak dibidang Batubara.
Menurut dia, persoalan ini bermula saat pihak perusahaan memperbaiki jalan Desa yang berada didepan rumah warga.
Namun saat itu warga tidak mengetahui jalan itu merupakan jalan Batubara.
Setahu warga, perbaikan jalan itu adalah program dari pemerintah desa, bukan dari pihak perusahaan.
Baca juga: Lancarakan Kepulangan Haji, Polres Batang Hari Setop Operasional Angkutan Batubara
Setelah jalan selesai diperbaiki, barulah ada pertemuan dari pihak perusahaan yang dimotori oleh Kepala Desa.
Mengetahui hal itu, warga langsung kaget, sebab mereka tidak mengetahui jalan itu diperbaiki untuk lalu lalang angkutan Batubara.
"Dari pertemuan itu, kami langsung menolak. Kami tidak setuju jika jalan didepan rumah kami dijadikan jalan Batubara oleh PT JBC," kata Taryuni.
Setelah menolak, pihak perusahaan kembali melakukan pertemuan dan memanggil warga yang terdampak.
Namun dalam pertemuan tersebut warga tetap menolak jika ruas jalan mereka dijadikan tempat lalu lintas truk batubara.
Namun seiring waktu berjalan ternyata ada pertemuan lain yang tidak dihadiri oleh warga yang terdampak.
Baca juga: Syarif Fasha Tegaskan PT SAS Harus Patuhi Aturan, Stockpile Batubara Ancam Lingkungan
Dalam pertemuan itu warga yang hadir sepakat jika ruas jalan itu dijadikan jalan Batubara.
"Warga yang menyetujui itu diluar RT 01 atau warga yang tidak terdampak, bahkan ada warga dari Kabupaten Batanghari yang setuju jalan itu dijadikan jalan Batubara. Kan aneh," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.