Berita Viral

Mahasiswi UNS Loncat dari Jembatan Jurug Padahal Akan Wisuda, Unggah Story ke Psikolog

Di dalam tasnya, ditemukan sepucuk surat wasiat, pesan terakhir sebelum dia menghilang. Hariadi, pengemudi ojek online, menjadi saksi mata.

Editor: asto s
ist
SEORANG mahasiswi UNS melompat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo. 

Mahasiswi berinisal X itu mengakhiri hidupnya, menyisakan tanda tanya penyebabnya. Padahal dia akan wisuda sebentar lagi.

Sekretaris UNS Agus Riwanto menjelaskan pihaknya akan memfasilitasi agar korban bisa tetap mengikuti wisuda dengan diwakilkan oleh orang tuanya.

“Yang bersangkutan sudah menyelesaikan skripsi dan tinggal mengurus wisuda. Kami mengusulkan agar bisa ikut wisuda. Seluruh aspeknya bisa dilengkapi dan diwakilkan oleh keluarganya. Itu bagian dari penghargaan UNS dan rasa simpati UNS. Yang bersangkutan cukup berprestasi IP 3,8. Memperoleh Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K),” ungkapnya.

Sebelumnya pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar korban mendapatkan penanganan yang optimal terkait masalah kejiwaan yang dihadapi.

Namun sayang takdir berkata lain.

“Sejak bulan Januari sudah menjadi pasien. Sejak jam 11 sebelum yang bersangkutan bunuh diri masih membalas chat dari layanan konsultasi,” jelasnya.

Ia pun memastikan bahwa kejadian yang dialami korban tidak berkaitan dengan proses perkuliahan.

Pihaknya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.

“UNS menyampaikan simpati dan berbela sungkawa atas meninggalnya mahasiswa kami. Yang perlu kami sampaikan mahasiswa ini mahasiswa kami D4 Sekolah Vokasi semester 8. Kematian ini tidak disebabkan proses belajar mengajar,” tuturnya.

Ia pun meminta agar mahasiswa lain bisa memanfaatkan Sub-Direktorat Layanan Konseling Mahasiswa untuk menghadapi masalah psikologis.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Secara kelembagaan kami sudah punya Sub-Direktorat Layanan Konseling Mahasiswa. Diharapkan setiap mahasiswa diduga memiliki problem psikosomatis untuk berkonsultasi ke Sub-Direktorat Layanan Konseling Mahasiswa. Di situ kami sudah siapkan psikolog, psikiater, dan juga dokter yang siap membantu mahasiswa,” terangnya.

Humas Posko SAR Gabungan Yohan Tri Anggoro menjelaskan korban ditemukan sekitar pukul 12 di hari kedua pencarian.

Jasad korban ditemukan tak bernyawa 3,3 km dari titik jatuhnya korban.

“Subyek ditemukan pukul 12.00. Berhasil dievakuasi dan terangkat 12.25. Setelah divisum subyek dibawa ke rumah duka. Penemuan 3,3 km dari titik jatuhnya. Dalam kondisi setelah visum meninggal dunia,” jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved