Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 1 Juli 2025 - Merdeka dalam Mengasihi

Bacaan ayat: Galatia 5:13 (TB)  Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebaga

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 1 Juli 2025 - Merdeka dalam Mengasihi

Bacaan ayat: Galatia 5:13 (TB)  Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Banyak orang berfikir bahwa menjadi orang percaya / Kristen itu mudah. "Cukup percaya dan diselamatkan!", demikian pandangannya.

Hal ini sudah sewajarnya terjadi, sebab dunia telah memberikan ajaran universal bahwa seseorang akan mendapatkan upah jika ia melakukan sesuatu.

Itu artinya, jika ingin selamat maka perlu diupayakan dalam hidup, utamanya dengan perbuatan baik sebanyak mungkin dan berharap kebaikan tersebut bisa menebus diri dari dosa. 

Faktanya, iman Kristen justru memahami bahwa dosa itu persoalan yang serius. Bukan hanya tentang pelanggaran terhadap hukum, melainkan pemberontakan kepada Allah yang bermuara kepada kematian. 

Orang berdosa tidak mungkin bisa membereskan dosa. Hanya yang tidak berdosa, yang bisa membereskan dosa. Itulah penebusan yang Allah lakukan dalam Yesus Kristus.

Kematian dan kebangkitan-Nya adalah tindakan Allah dalam merampungkan masalah dosa: mati untuk memenuhi hukuman dosa dan bangkit untuk memberikan kesempatan kedua.

Mereka yang percaya kepada karya penebusan ini pasti diselamatkan, dibebaskan dan dimerdekakan dari dosa. 

Masalahnya banyak orang mengaku percaya namun tetap hidup dalam dosa. Ini penghinaan terhadap karya penebusan! Paulus memberikan penegasan, bahwa tidak boleh demikian terjadi.

 Orang yang telah percaya, dimana ia menerima anugerah keselamatan dengah dimerdekakan dari dosa, seharusnya tidak mempergunakan kemerdekaannya untuk kembali dalam dosa.

Sebaliknya, ia mengalami pembaharuan akal budi sehingga ia hidup untuk Allah dengan saling mengasihi. 

Dalam hal ini, orang percaya mengasihi tanpa beban trauma, atau beban intimidasi, atau terpaksa. Ia akan mengasihi dalam keputusan yang sadar tanpa dipaksa oleh siapapun, melainkan lahir dari kesadaran akan rasa syukur yang melimpah kepada Allah. Merdeka dalam mengasihi. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved