Berita Internasional
BARU 5 PERSEN Iran Kerahkan Kekuatan Lawan Israel Selama 12 Hari Perang: yang Utama Tak Tersentuh
Iran disebut baru mengerahkan 5 persen kekuatan militernya dalam menghadapi melawan Israel selama perang yang berlangsung 12 hari.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Satu peluncuran misil pencegat THAAD menghabiskan biaya antara USD12 hingga USD15 juta, jadi seluruh biaya misil pencegat ini berkisar antara USD810 juta hingga USD1.215 miliar.
Baca juga: MENLU IRAN Blak-blakan: Akui Kerusakan Besar di Fasilitas Nuklir Pasca Gempuran Amerika Serikat
Baca juga: PERSETERUAN Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Memanas: Lapor ke Komnas Perempuan Hingga Sindiran Menohok
Angka tersebut jauh lebih besar daripada biaya serangan rudal Iran.
Biaya asimetris antara pertahanan versus serangan ini tidak berkelanjutan dalam jangka panjang atau konflik multi-front. Menurut Wall Street Journal, AS telah mengisi kembali sistem THAAD yang dipasang di Israel pada tahun 2024.
Mahalnya biaya yang dikeluarkan AS itulah yang diduga memaksa Presiden Donald Trump secara sepihak mengumumkan Iran dan Israel gencatan senjata total, yang beberapa jam kemudian baru dikonfirmasi kedua negara.
Iran telah meluncurkan rentetan rudal ke kota-kota di seluruh Israel sebagai tanggapan atas serangan terhadap fasilitas nuklir dan militernya.
Jenis-jenis rudal tersebut mencakup Ghadr, Emad, Kheibar Shekan, dan rudal hipersonik Fattah-1—yang sulit dicegat karena melaju hingga Mach 15.
Penempatan THAAD ke Israel disertai dengan berbagai tantangan karena mendukung sekutu di zona konflik berarti menggunakan sumber daya yang dapat memengaruhi kesiapan militer dan penempatan di masa mendatang.
Sistem THAAD dirancang untuk melawan perluasan kemampuan rudal negara-negara musuh seperti Korea Utara dan Iran karena mereka sedang mengejar rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh yang mampu mengirimkan hulu ledak konvensional atau pun nuklir.
Selain itu, Amerika Serikat hanya memproduksi sekitar 50-60 misil pencegat THAAD setiap tahunnya, yang berarti perlu waktu bertahun-tahun untuk mengisi kembali apa yang baru saja dikeluarkannya dalam 12 hari perang Iran-Israel.
Trump mengumumkan pada Selasa lalu bahwa "gencatan senjata total dan menyeluruh" telah dicapai oleh Iran dan Israel. Pada akhirnya, kampanye militer AS-Israel berhasil menahan, bukan mengalahkan, Iran. Situs nuklir terkena serangan. Kepemimpinan militer terguncang. Namun rezim Iran dan ambisi nuklirnya tetap utuh.
Pesan Peringatan Terakhir
Jenderal Iran memberikan pesan peringatan terakhir kepada para musuhnya, termasuk ke Israel dan Amerika Serikat.
Pernyataan keras itu disampaikan jenderal itu jika kepentingan negaranya kembali dilanggar oleh musuh-musuhnya.
Dia bahkan menegaskan akan memberikan hukuman yang lebih keras bagi yang menentangnya.
Respon tersebut bakal mempercepat kejatuhan rezim Zionis.
Juru Bicara Garda Revolusi Iran Jenderal Ali Mohammad Naeini mengatakan rezim Zionis dan Amerika Serikat (AS) telah gagal mencapai tujuan yang mereka nyatakan dalam perang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.