Berita Viral

DARURAT! KBRI Teheran Naik Status Siaga 1, Kemenlu Segera Evakuasi WNI dari Iran Lewat Jalur Darat

Ditambahkan Sugiono, pihaknya juga telah meminta jajaran Kemenlu melakukan penilaian dan menyusun langkah evakuasi bagi WNI yang berada di Iran. 

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
DARURAT! KBRI Teheran Naik Status Siaga 1, Kemenlu Segera Evakuasi WNI dari Iran Lewat Jalur Darat 

TRIBUNJAMBI.COM - Perang antara Iran dan Israel makin memanas, kini status Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran dari Siaga 2 ke Siaga 1.

Naiknya status siaga di Teheran ini disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia, Rabu (18/6/2025).

Naiknya status siaga itu sudah dilakukan pertimbangan yang cukup mendalam.

"Maka saya memutuskan untuk meningkatkan level kesiagaan di kedutaan Teheran. Dari level siaga 2 menjadi level siaga 1," kata Sugiono.

Ditambahkan Sugiono, pihaknya juga telah meminta jajaran Kemenlu melakukan penilaian dan menyusun langkah evakuasi bagi WNI yang berada di Iran

Sejak dua hari lalu, pihaknya sudah memerintahkan untuk menyusun langkah evakuasi apabila kondisi di Iran terus memburuk.

Baca juga: NGERI Langit Israel Berwarna Merah, Iran Kini Kuasai Penuh Langit Zionis Usai Iron Dome Dilumpuhkan

Baca juga: Iran Luncurkan Rudal Balistik Sejjil ke Israel, Operasi True Promise III Masuki Fase Baru

Baca juga: Kisah Baoxia Liu Warga Tiongkok Pasok Senjata dari AS ke Iran, Jual Pretelan Pakai Dapat Untung

"Kemudian mulai juga melaksanakan langkah-langkah kontingensi dan langkah-langkah evakuasi bagi warga negara Indonesia," katanya.

Sugiono mengatakan total terdapat 380 WNI yang berada di Iran. Eskalasi konflik Iran-Israel yang terus meningkat membuat keselamatan WNI di Iran terancam. 

"Ada kurang lebih 380-an warga negara Indonesia yang ada di Iran, di Teheran dan beberapa kota lainnya yang ada di Iran. Yang saya kira berada di dalam posisi yang tidak baik, ya, terancam karena serangan yang terus meningkat ini," ujarnya.

Sugiono mengungkapkan, evakuasi WNI di Iran akan menggunakan jalur darat, mengingat pesawat tidak bisa melintasi Iran

"Yang disasar juga lagi bukan saja target-target militer tapi juga target-target sipil. (Evakuasi melalui) jalur darat, kalau udara nggak bisa," kata Sugiono.

"Pesawat tidak bisa. Satu-satunya jalur sekarang adalah jalur darat," imbuhnya.

Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan beberapa negara tetangga Iran untuk rencana evakuasi WNI tersebut.

"Kita juga lagi mengkomunikasikan terus pada seluruh warga negara Indonesia yang ada di Iran. Untuk selalu menjalin komunikasi yang dekat dan erat dengan kedutaan sehingga suatu waktu di komando," ucap Sugiono.

Sebelumnya hingga hari ketujuh perang Israel-Iran belum juga mereda. 

Israel terus melancarkan sejumlah gelombang serangan udara, menyerang fasilitas nuklir (fasilitas sentrifugal di Tehran & Karaj, situs Fordow, Natanz) serta markas keamanan internal di Tehran.

Dilansir dari Al Jazeera, dalam gelombang keenam, Israel menargetkan hingga 40 lokasi termasuk fasilitas senjata dan nuklir. 

Sementara Iran menembakkan lebih dari 370 rudal balistik dan drone ke wilayah Israel, menghantam daerah seperti Herzliya dan kota-kota lain.

SEPI: Warga Teheran ramai-ramai meninggalkan Ibu Kota Iran untuk menghindari serangan Israel. Berbondong-bondongnya warga meninggalkan rumahnya diduga usai pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
SEPI: Warga Teheran ramai-ramai meninggalkan Ibu Kota Iran untuk menghindari serangan Israel. Berbondong-bondongnya warga meninggalkan rumahnya diduga usai pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

Donald Trump Setuju Serang Iran

Eskalasi diperkirakan makin meningkat karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (19/06/2025) malam, mengatakan kepada para penasihat seniornya bahwa ia menyetujui rencana untuk menyerang Iran

Namun, hingga saat ini Trump masih menahan diri dan belum mengambil keputusan akhir untuk melihat apakah Teheran akan menghentikan program nuklirnya.

Informasi ini diungkapkan oleh narasumber yang mengetahui diskusi internal AS  kepada media The Wall Street Journal.

Salah satu target potensial AS adalah fasilitas pengayaan uranium Fordow yang sangat dijaga ketat oleh Iran.

Fordow, yang terletak di bawah gunung, dianggap oleh para ahli militer sebagai target yang sulit dihancurkan kecuali dengan bom paling kuat.

Ketika ditanya wartawan apakah Trump telah memutuskan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, Trump memberikan jawaban yang ambigu.

“Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya,’’ kata Trump, seperti dikutip dari The Wall Street Journal pada Rabu (19/6/2025).

Trump kemudian mengulang tuntutannya agar Iran menyerah tanpa syarat.

“Minggu depan akan sangat penting, mungkin kurang dari seminggu.” tambahnya.

Tak lama setelah pernyataan Trump, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyatakan akan menghancurkan Israel.

Tak itu saja, Ali Khamenei bahkan tak akan menunjukkan belas kasihan kepada negara yang dipimpin Benjamin Netanyahu.

"Kita harus memberikan tanggapan yang kuat kepada rezim Zionis teroris. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis," tulis Khamenei, dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (18/6/2025).

Pada pekan lalu, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran yang menghantam fasilitas nuklir dan militer Iran, serta kawasan permukiman.

Iran pun meresponsnya dengan meluncurkan rudal dan drone, dan pada Rabu (18/6) pagi mengatakan telah menembakkan rudal hipersonik ke Israel. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved